Hidup Berdampingan Dengan Orang Mati, Warga Toraja di Indonesia Mengurangi Jumlah Pemakaman Ditengah Pandemi
Sampai hari Sabtu, kabupaten belum melaporkan COVID-19 kematian, tetapi ada empat kasus yang dikonfirmasi, semuanya adalah pelancong dari daerah yang terinfeksi virus, termasuk ibukota provinsi, Makassar, sekitar 317 kilometer jauhnya.
Provinsi ini telah memiliki 3.635 kasus yang dikonfirmasi sejauh ini atau sekitar 8 persen dari 45.029 kasus perkara nasional. Toraja Utara, yang berpenduduk 230.000, telah mencabut beberapa pembatasan dalam beberapa pekan terakhir setelah wilayah itu dianggap sebagai daerah di mana risiko infeksi rendah, memungkinkan untuk acara keagamaan. Meskipun demikian, para peserta diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Ada kurang dari 100 pelayat yang menghadiri upacara. Biasanya, itu akan dua kali lipat jumlah itu atau lebih," Lisa Saba Palloan, seorang pemandu wisata lokal, mengatakan kepada Arab News.
Romba Marannu Sombolinggi, ketua Aliansi Masyarakat Adat di Kepulauan Toraya, mengatakan bahwa keluarga yang melakukan pemakaman baru-baru ini harus berkompromi antara kewajiban untuk melakukan pengiriman yang terhormat dan kepatuhan terhadap pembatasan sosial.
"Upacara lengkap bisa memakan waktu setidaknya lima hari," katanya kepada Arab News.
"Tapi kami mematuhi peraturan pemerintah. Ada beberapa kekecewaan, tapi kami memahami situasinya. Kami tidak ingin orang terinfeksi karena kami berkeras mengadakan upacara panjang."