Menu

Indonesia jadi Sorota Media Australia, Sebut Bakal Jadi Hotspot Corona Berikutnya

Muhammad Iqbal 24 Jun 2020, 05:59
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Media Australia, The Sydney Morning Herald mengabarkan tentang Indonesia yang sedang mengalami kekalahan dalam perang melawan virus corona atau Covid-19 disaat negara lain di Asia Tenggara jsutru sukses mengurangi jumlah infeksi wabah.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu, 24 Juni 2020, ketika perhatian dunia fokus pada Amerika Serikat, India, Rusia, dan Brasil yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi, menurut artikel berjudul 'The world's next coronavirus hotspot is emerging next door' itu perkembangan di Indonesia disebut di bawah radar.

Artikel yang ditulis oleh James Massola, kontributor Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta itu mengatakan, dalam delapan dari 10 hari Indonesia merekam lebih dari 1.000 kasus baru setiap hari. Hasil reportase yang tayang pada 19 Juni itu juga mengatakan dua hari lainnya disebut nyaris 1.000 kasus baru.

Indonesia disebut dalam kondisi mengkhawatirkan sebab rasio tes Covid-19 rendah dan jumlah kematian tinggi. James mengutip dari data worldmeters, Indonesia berada di posisi 163 dengan rasio pengetesan sebanyak 2.123 per 1 juta penduduk.

Dia menjelaskan data Indonesia itu jauh di bawah Rusia pada posisi 18 dengan 107.445 tes, AS posisi 27 dengan 80.750 tes, Brasil posisi 108 dengan 11.302 tes, dan India posisi 138 dengan 4.530 tes.

Dia juga menyinggung soal kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan kendati tren infeksi terus meningkat. Dia menjelaskan pemerintahan Bali yang pada 18 Juni mengumumkan 66 kasus positif Covid-19, rekor baru harian, malah mulai berpikir membuka diri untuk didatangi turis.

Pemerintah Indonesia dikatakan buruk dalam menangani pandemi. James menyinggung soal lambatnya pemerintah Indonesia hingga menyatakan kasus pertama Covid-19 pada 2 Maret.

Menurut artikel itu pemerintah Indonesia punya dua pilihan, yaitu mengambil langkah lebih tegas untuk menghentikan penyebaran, termasuk meningkatkan tes dan memberlakukan lagi lockdown, atau terus kikuk seiring bertambahnya korban jiwa.