Ikuti Turnamen Tenis Eksebisi, Novak Djokovic dan Tiga Petenis Lain Positif Corona
RIAU24.COM - Usai mengikuti Adria Tour, sebuah turnamen eksebisi yang bertujuan mengumpulkan donasi, petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dinyatakan positif COVID-19. Selain Djokovic, tiga petenis yang juga menjadi peserta di turnamen tersebut, yaitu Grigor Dimitrov, Borna Coric, dan Viktor Troicki lebih dahulu dikonfirmasi positif terpapar virus corona.
"Saat kami tiba di Beograd (Serbia) kami ikut uji kesehatan. Hasil saya positif, seperti halnya Jelena (istri), sedangkan hasil anak-anak kami negatif," kata Djokovic dalam pernyataan yang diterima Reuters, seperti dikutip Antara, Selasa (23/6).
"Saya sangat menyesal atas setiap kasus infeksi yang mungkin terjadi. Saya berharap itu tidak akan mempersulit situasi kesehatan siapa pun dan semua orang akan baik-baik saja. Saya akan tetap dalam isolasi diri selama 14 hari ke depan, dan mengulangi tes dalam lima hari," ujar Djokovic, yang mengaku tidak mengalami gejala klinis apa pun.
Dalam pelaksanannya, turnamen yang berlangsung di Serbia dan Kroasia itu berlangsung di stadion yang penuh sesak selama pertandingan pembukaan di Beograd. Para pemain juga saling berangkulan untuk berfoto, bermain bola basket, dan menghadiri konferensi pers bersama.
Djokovic menjadi sosok yang menginisiasi dan mengatur agenda malam di Beograd untuk para pemain, bahkan foto serta video saat para peserta berpesta pun diunggah di media sosial. Dalam sebuah video yang beredar di Twitter, tampak Djokovic cs berpesta dan sempat membuka baju mereka.
Serbia dan Kroasia telah mengurangi tindakan karantina wilayah beberapa minggu sebelum acara dimulai, oleh karena itu para petenis tidak diwajibkan untuk mematuhi aturan protokol kesehatan seperti menjaga jarak sosial di kedua negara.
Kendati menyesali kejadian ini, Djokovic mengatakan bahwa ide pembuatan turnamen ini berangkat dari ide mulia dan ia ingin mengumpulkan dana bagi petenis yang membutuhkan.
Selama penghentian masa turnamen tenis profesional sejak bulan Maret, petenis peringkat bawah yang menggantungkan pemasukan dari pertandingan terpaksa tidak menerima uang karena kosongnya agenda.
"Segala sesuatu yang kami lakukan dalam sebulan terakhir, kami lakukan dengan hati dan niat yang tulus. Turnamen kami dimaksudkan untuk menyatukan dan berbagi pesan solidaritas dan kasih sayang di seluruh wilayah," tutur petenis berusia 33 tahun itu. ***