Setelah Disorot Tokoh Nasional, Sekarang Jadi 'Buruan' Netizen, #Tangkap_PengusulRUUHIP Jadi Trending Topik
RIAU24.COM - Sejauh ini, Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Walaupun pemerintah sudah meminta DPR RI menunda pembahasan RUU HIP tersebut. Pasalnya, pemerintah masih fokus menangani wabah corona COVID-19.
Di media sosial, isu tentang RUU HIP ini masih menjadi trending topik dan ramai diperbincangkan. Seiring dengan perkembangan dinamika di tengah masyarakat, para netizen juga mulai bertanya-tanya, siapa pihak yang mengusung rancangan itu. Para netizen tampaknya penasaran dan gusar dengan pihak-pihak yang mengusung rancangan itu.
Buntutnya, saat ini hastag #Tangkap_PengusungRUUHIP semakin menguat dan jadi trending di Twitter, sejak Rabu, 24 Juni 2020.
Untuk diketahui, perihal pihak yang mengusung RUU HIP itu sudah terlebih dahulu disorot para tokoh nasional. Selain dikecam, ada juga tokoh yang mewanta-wanti karena hal itu akan sangat besar dampaknya terhadap bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
Dilansir viva, Rabu 24 Juni 2020, berikut cuitan netizen terkait hal itu.
“#Tangkap_PengusulRUUHIP tagar ini dibuat bukan untuk umat Islam saja, tapi untuk seluruh umat yang mempunyai Tuhan dan juga hati. “Ayo semua mari bersatu berantas Pengusung RUUHIP. Kita harus saling bersatu sesama umat beragama, jangan sampai terpecah belah! Nanti PKI makin seneng,” tulis akun Anne Ababil @ababil_an.
Sedangkan akun Andika Guru Prabowo @andikaguruhp menuliskan ingin bernostalgia tentang begitu gagahnya Sang Pancasila dan para patriotnya yang memberantas serta melawan kebengisan PKI.
“Sesekali air mataku menetes melihat monumen yang menunjukkan kebiadan PKI. #Tangkap_PengusungRUUHIP,” tulisnya.
Kemudian, akun Christ Wamea menuliskan, “Dari awal simbolnya sudah jelas yakni slogan ‘kerja, kerja, kerja’. Selanjutnya, revolusi mental, sering mengkriminalisasi ulama dan mengaku paling Pancasilais.”
“Saya Indonesia, Saya Pancasila. Buzzer hancurkan demokrasi dan persatuan, 1 Juni ditetapkan sebagai hari Pancasila dan target akhir RUU HIP,” tulisnya.
Terkait isu ini, PDI Perjuangan sempat disebut-sebut sebagai pengusul RUU HIP tersebut. Namun hal itu dibantah Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024.
Menurutnya, polemik RUU HIP khususnya Pasal 7 bukan dari pihaknya. Namun Basarah juga tidak bersedia menyebutkan fraksi yang mengusulkan RUU HIP di lembaga legislatif, dengan alasan etika.
“Tapi kami wajib menghormati bahwa 9 fraksi di Badan Legislasi memiliki hak bicara untuk mengemukakan pendapat, pikiran, konsepsi,” lontarnya, dalam diskusi di Indonesia Lawyer Club (ILC).
Basarah mempertanyakan apa masalahnya kalau Megawati menyampaikan pidato Presiden pertama RI Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945. Menurutnya, pidato itu merupakan langkah Soekarno menjawab pertanyaan dari Ketua Sidang BPUPKI, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, terkait gagasan dasar negara saat Indonesia merdeka.
“Lima tema yang dipilih yang diusulkan oleh Bung Karno pada pidatonya 1 Juni itu, yang pertama dalam Pancasila, kedua adalah Trisila dan ketiga adalah Ekasila gotong-royong,” terangnya. ***