Munculnya Harimau di Bengkalis, Pihak Kecamatan dan Desa Sudah 2 Kali Buat Ritual Belo Kampung
RIAU24.COM - BENGKALIS - Camat Bandar Laksemana, Kabupaten Bengkalis Ecil Esyno mengungkapkan bahwa, dengan penemuan harimau yang sudah terjadi sejak awal bulan ini.
Dimana kejadian penemuan harimau pertama kali pada awal bulan lalu di Desa Sepahat. Dimana warga yang menemukan sempat diterkam dibagian kaki dan mengalami luka serius.
Kemudian setelah kejadian tersebut, warga Desa Sepahat, Tenggayun dan Api Api juga ada beberapa kali melaporkan hal yang sama. Namun laporan tidak lengkap tidak ada foto dan adanya korban harimau seperti kali ini dengan adanya seekor sapi yang menjadi korban.
"Beberapa waktu lalu setelah kejadian di Sepahat awal bulan lalu, warga memang ada beberapa kali melaporkan melihat harimau, tapi tidak ada foto, tidak ada bukti seperti kali ini. Dengan beberapa kali laporan ini, masyarakat sekitaran sana menjadi khawatir,"ungkap Acil, Minggu 28 Juni 2020.
Dengan kekhawatiran tersebut, pihak kecamatan dan desa sudah dua kali melakukan ritual belo kampung di desa Sepahat dan Desa Api Api. Ritual ini diisi kegiatan berzikir bersama dan doa bersama memohon dijauhkan dari musibah termasuk serangan binatang buas ini.
"Secara adat istiadat sudah kita lakukan kegiatan belo kampung ini. Kita juga sudah imbau masyarakat menjauhi pantang larang yang sudah dilakukan secara turun temurun,"ucap Camat.
Diceritakannya, masyarakat Bandar Laksamana sebagian besar kehidupan sehari hari berkebun. Sehingga dengan temuan hari ini dan beberapa waktu lalu membuat masyarakat merasa khawatir untuk berkebun.
"Untuk itu kami berharap kerjasama semua pihak, terutama BBKSDA sebagai ahlinya bisa memberikan konsentrasi penuh untuk menyelesaikan ini. Karena jika berkelanjutan masyarakat akan kesulitan karena takut untuk berkebun sebagai sumber utama kehidupan sehari hari,"ucapnya.
Acil menghimbau agar masyarakat tetap waspada saat mencari nafkah bekerja di kebun. Masyarakat sekitar diminta untuk menghindari waktu waktu harimau berkeliaran.
"Dari informasi kami dapat harimau ini berkeliaran pagi hari sebelum jam delapan, kemudian sore hari. Untuk itu kami minta masyarakat jangan terlalu pagi untuk pergi kekebun, dan pulang juga tidak terlalu sore hari," pungkasnya.