RIAU24.COM -   Pihak berwenang di provinsi Sichuan, China baratdaya mengatakan, setidaknya 12 orang telah tewas dan 10 orang hilang setelah hujan lebat, menambah jumlah korban banjir musim panas di seluruh negeri.

Kabupaten Mianning di Sichuan dilanda badai pada hari Jumat dan Sabtu, dengan banjir yang sangat buruk di kota Yihai, pemerintah kabupaten melaporkan. Dua kendaraan jatuh ke sungai di sepanjang jalan raya yang rusak karena banjir, dan 7.705 orang diungsikan di daerah itu.

Daerah itu terletak di dataran di kaki bukit curam yang akhirnya naik ke Dataran Tinggi Tibet, sumber sungai-sungai utama Tiongkok.

Secara nasional, banjir sejak awal Juni telah menyebabkan 78 orang meninggal atau hilang, menghancurkan atau merusak lebih dari 100.000 rumah dan menyebabkan kerugian ekonomi langsung diperkirakan lebih dari 25 miliar yuan ($ 3,5 miliar), kata Kementerian Manajemen Darurat, Minggu.

Banjir musiman menghantam sebagian besar Cina setiap tahun, dan pihak berwenang telah berupaya mengurangi kerusakan melalui penggunaan bendungan, terutama struktur Tiga Ngarai besar di Yangtze.

Banjir terburuk Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir adalah pada tahun 1998, ketika lebih dari 2.000 orang meninggal dan hampir 3 juta rumah hancur.