Pendahulunya Pernah Menindas dan Menyiksa Rakyat Kongo, Raja Belgia Minta Maaf
RIAU24.COM - Raja Belgia, Philippe, meminta maaf dan menyampaikan penyesalan yang mendalam kepada Presiden Kongo, Felix Tshisekedi, atas kekejaman yang dilakukan pendahulunya selama masa penjajahan.
Pernyataan Philippe kepada Tshisekedi disampaikan melalui sepucuk surat. Di dalamnya tercantum permintaan maaf secara formal oleh Philippe, sekaligus rasa menyesal atas kekerasan dan kekejaman yang mengakibatkan penderitaan dan mempermalukan bangsa Kongo saat dijajah Kerajaan Belgia.
"Pada saat Kongo menjadi negara yang merdeka, sikap kekerasan dan kekejaman yang terjadi di masa lampau masih membebani ingatan kami," tulis Philippe, seperti dilansir Associated Press, Rabu (1/7).
"Masa penjajahan juga menyebabkan penderitaan dan rasa malu. Saya ingin menyampaikan penyesalan yang paling dalam atas masa lalu yang penuh luka tersebut, dan rasa sakit yang kembali ditimbulkan oleh diskriminasi yang terjadi di tengah kita saat ini," lanjut Philippe.
Kongo dijajah Belgia pada masa kepemimpinan Raja Leopold II pada 1885 sampai 1908. Saat itu, Leopold II dikenal kejam dan tidak segan menghabisi para penduduk yang menentang peraturan.
Selain itu, penduduk Kongo sangat menderita akibat kerja paksa dan bentuk kekejaman lain di masa penjajahan oleh Leopold II. Menurut perhitungan ahli, sekitar 10 juta penduduk Kongo meninggal saat masa kolonial.