Indonesia Angkat Isu Perlindungan ABK di Samudera Hindia di Forum IORA
Desra Percaya juga menambahkan bahwa Indonesia terus mendorong peran sentral IORA di kawasan dalam visi Indo-Pasifik sebagai “new sustainable economic growth” yang netral dan dapat memberikan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam waktu dekat Indonesia juga akan menandatangani MoU terkait Pemajuan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan MoU Search and Rescue di kawasan Samudera Hindia.
IORA merupakan satu-satunya organisasi intra-kawasan di Samudra Hindia yang berdiri pada tahun 1997 di Mauritius, yang beranggotakan: Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Sri Lanka, Somalia, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman, serta 10 negara Mitra Wicara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Mesir, Prancis, Tiongkok, dan Turki.
Di bidang perdagangan, IORA memiliki peranan sentral, salah satunya, sebagai upaya alternatif penetrasi produk Indonesia ke pasar non-tradisional. Kontribusi volume perdagangan antar negara IORA (96%) dipengaruhi oleh 6 negara utama, yaitu Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Australia dan Afrika Selatan.***(rls)