Fokus Pencegahan Karhutla, Grup APRIL Umumkan Periode Rawan Kebakaran
RIAU24.COM - Fokus Pencegaham Karhutla, Grup APRIL Umumkan Periode Rawan Kebakaran
PANGKALAN KERINCI- PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) umumkan periode rawan kebakaran kepada seluruh unit bisnis dan mitranya, serta masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasional, mulai 1 Juli hingga 30 September 2020.
zxc1
Fire Protection and Conservation Manager RAPP, Sailal Arimi mengatakan pengumuman ini sebagai upaya kewaspadaan dalam pencegahan karhutla baik di konsesi perusahaan hingga di lahan masyarakat.
Selama periode ini, Grup Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) ini bekerjasama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya beserta masyarakat sekitar dalam berbagi informasi untuk pencegahan karhutla secara berkala.
“Kita menghimbau setiap karyawan, mitra, maupun masyarakat sekitar agar lebih waspada terhadap resiko karhutla yang bisa berdampak serius bagi kesehatan dan lingkungan terutama di masa pandemi, sebab hal ini sejalan dengan arahan pemerintah dalam memitigasi potensi dampak COVID-19," ujar Sailal.
zxc2
Sailal menambahkan tim pemadam RAPP diarahkan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi penginderaan jauh, melakukan disifeksi peralatan dengan cermat, menggunakan taktik pemadaman api secara agresif serta membatasi kebutuhan anggota pemadam kebakaran dalam jumlah besar di satu tempat.
"Kami juga mengunjungi sekolah untuk mensosialisasikan tentang cara mencuci tangan dengan benar dan tindakan kesehatan serta keselamatan selama situasi ini,” jelasnya.
Sailal menuturkan perusahaan secara aktif melibatkan masyarakat setempat dalam Program Desa Bebas Api (FFVP). Program ini menjadi strategi dasar untuk pencegahan karhutla. Melalui program ini, masyarakat dibekali perlengkapan dan informasi untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai cara penanggulangan kebakaran dan memberikan akses alternatif pembukaan lahan tanpa bakar dengan sistem pertanian berkelanjutan.
“Lebih dari 80% kebakaran yang kami tangani setahun terakhir berasal dari pembukaan lahan skala kecil. Jadi kuncinya saling bekerjasama sehingga muncul pemahaman terhadap dampak pembukaan lahan dengan cara membakar dan solusinya,” tutur Sailal.
Program Desa Bebas Api telah menjalin kemitraan dengan hampir 80 desa, yang mencakup lahan seluas 753.604 hektar atau hampir sepuluh kali luas wilayah Singapura. Program ini terbukti membantu mengurangi kebakaran hingga 90% di wilayah tempat masyarakat setempat sejak awal 2015.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger mengatakan status siaga darurat bencana karhutla ditetapkan mulai tanggal 11 Februari hingga 31 Oktober 2020 mendatang. Penetapan status tersebut sebagai langkah cepat mengantisipasi dan mengatasi karhutla di Riau.
“Prediksi musim kemarau ini takut panjang dan dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap pertama Januari sampai Maret dan tahap kedua pada Juli hingga September 2020,” katanya.
Untuk penanggulangan karhutla, APRIL/ RAPP menginvestasikan lebih dari 9 juta dollar AS, termasuk satu helikopter, dua perahu, 39 menara pengintai, 521 pompa air, dan pelatihan pemadam kebakaran untuk 724 relawan di 48 desa di Riau.
Selain itu sebanyak 1.080 anggota Regu Cepat Tanggap, 260 tim Tanggap Darurat Karhutla (FERT) dan 30 petugas pemadam kebakaran disiagakan selama 24 jam di seluruh wilayah konsesi perusahaan sepanjang musim kemarau. Bagi masyarakat yang melihat adanya karhutla di sekitar konsesi atau lahan masyarakat berdekatan, dapat menghubungi nomor telepon hotline +62 811 707 2121. (rls)