Usai Teken MoU, Bupati Meranti Irwan: Pascasarjana UIR Small is Beautiful
Kerjasama ini, tambah Irwan, cukup strategis sebab Pemkab Meranti memiliki keterbatasan sumberdaya aparatur sementara tantangan yang dihadapi dalam membangun daerah, sangat berat. ''Kepulauan Meranti merupakan sebuah kabupaten yang geografisnya berhadapan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Juga Provinsi Kepulauan Riau. Jadi, kami membutuhkan aparatur sipil negara yang tangguh dan kompeten.
Dan, tak kalah pentingnya kondisi geografis daerah yang bergambut serta sangat menantang. Di satu sisi sangat baik untuk pengembangan potensi perkebunan sagu, di sisi lain membuat pembangunan infrastruktur menjadi berat.
"Kalau tak diimbangi dengan peningkatan kualitas ASN dan rencana yang terprogram maka percepatan pembangunan akan berlangsung cukup lama," tandas Bupati.
Dari kerjasama ini Bupati Irwan optimis UIR yang telah berpengalaman di bidang tri dharma perguruan tinggi dapat memberi solusi atas beragam masalah yang dihadapi Pemkab Kepulauan Meranti dalam membangun negeri.
Hal senada disamapaikan Direktur Prof Yusri Munaf. Melalui kerjasama ini UIR mencoba mensinkronisasikan semua konsep dan teory untuk menyikapi dan memberi soluasi atas berbagai permasalahan yang dihadapi Pemerintahan Kabupaten Meranti.
UIR, ujar Yusri Munaf, memiliki 559 dosen terdiri dari 12 orang guru besar dan 133 doktor. Sumberdaya ini menjadi motivasi bagi pascasarjana menyakinkan Pemerintah Daerah bahwa UIR bisa dan mampu merealisasikan item-item yang dikerjasamakan seperti tertuang dalam memory of agreement. Kesemua staf pengajar tersebut tersebar di tujuh program studi. Yakni Magister Ilmu Hukum, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi, Agronomi, Agronisnis, Teknik Sipil dan program Doktoral Ilmu Hukum.