Puluhan Tewas dan Ratusan Terluka dalam Kerusuhan Delhi, Polisi India Gagal Lindungi Minoritas Muslim
RIAU24.COM - NEW DELHI - Kepolisian India dinilai telah gagal melindungi kelompok Muslim yang berdemonstrasi menentang undang-undang kewarganegaraan baru selama kerusuhan hebat di New Delhi beberapa waktu lalu.
Delhi Minorities Commission (DMC) mengatakan rumah, toko, dan kendaraan Muslim secara selektif menjadi sasaran selama kerusuhan yang meletus di timur laut Delhi pada Februari lalu ketika aksi protes terhadap Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan (CAA) yang baru pecah di seluruh negeri.
Sebuah tim dari komisi itu mengatakan dalam laporan yang dirilis pada Kamis kemarin mengatakan secara keseluruhan, 11 masjid, lima madrasah atau sekolah agama, masjid dan pemakaman diserang dan dirusak.
"Tampaknya, untuk menghancurkan protes, dengan dukungan dari pemerintah dan polisi, sebuah rencana pembalasan dari para pemrotes pro-CAA dilakukan untuk memicu kekerasan dalam skala besar," kata komisi itu seperti dikutip Sindonews dari Reuters, Jumat (17/7/2020).
Komisi itu mengatakan polisi telah mendakwa umat Islam atas kekerasan itu meskipun mereka adalah korban terburuk. “Banyak kesaksian yang dikumpulkan oleh Komite Pencari Fakta ini menceritakan laporan tentang tidak adanya tindakan polisi bahkan ketika kekerasan terjadi di hadapan mereka, atau polisi tidak datang meskipun telah dipanggil berulang kali,” bunyi laporan itu.
Namun juru bicara kepolisian Delhi Anil Mittal menolak tuduhan bias dan mengatakan polisi telah bertindak adil.