Penjual Buah Berbahasa Inggris yang Jadi Viral di India, Ternyata Menyandang Gelar PhD dan Pernah Ditawarkan Proyek Penelitian Di Belgia
RIAU24.COM - Raeesa Ansari menjadi berita utama ketika sebuah video dirinya menjadi viral di media sosial. Dalam video itu, Raeesa terlihat berbicara dalam bahasa Inggris yang fasih, memprotes penguncian berulang di Indore. Dia kemudian mengidentifikasi dirinya sebagai mantan sarjana penelitian di Devi Ahilya University, Indore.
Ternyata, Raeesa, yang sekarang menjual buah-buahan, telah ditawari bekerja di sebuah proyek penelitian di Belgia saat dia sedang menjalani PhD. Dia memberi tahu bahwa pada saat itu dia sedang mengikuti beasiswa penelitian CSIR di IISER di Kolkata.
"Seorang senior saya dari universitas sedang mengerjakan proyek dari Belgia. Kepala penelitian mereka menawarkan saya untuk bergabung dengan mereka dan mengirim surat penawaran. Saya memerlukan izin dari pemandu PhD saya untuk menerima tawaran itu, namun dia menolak untuk menandatangani dokumen itu. "Ketika saya kehilangan kesempatan untuk pergi ke Belgia untuk proyek penelitian, saya kehilangan semua harapan dan kembali dari Kolkata," katanya kepada Jagran.com.
"Saya pikir menjual buah akan menjadi pilihan yang lebih baik daripada melakukan pekerjaan pribadi," katanya.
Video Raeesa adalah viral di media sosial ketika dia mengeluh atas langkah pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan di kota mengingat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan meningkatnya jumlah kasus.
Dia mengatakan pembatasan yang berulang di pasar Indore telah membuat penjual buah dan sayur tidak punya uang.
"Kadang-kadang, satu sisi pasar ditutup dan di sisi lain, yang kedua ditutup oleh pemerintah dan hampir tidak ada pembeli. Apa yang seharusnya kita beri makan keluarga kita," kata Raeesa seperti dikutip oleh News 18.
Dia mengatakan bahwa dia mewarisi toko dari ayahnya, menambahkan bahwa dia marah dengan pengumpul distrik, perusahaan kota dan Perdana Menteri Narendra Modi atas langkah-langkah penghalang, yang menurutnya sangat berdampak pada pendapatan para pedagang miskin.
Ketika ditanya tentang kualifikasinya, Raeesa mengklaim bahwa ia telah menyelesaikan Magister Sains dalam Fisika dan menyelesaikan PhD dalam Ilmu Material dari Devi Ahilya Vishwa Vidyalaya di tahun 2011.
Dia berkata bahwa dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan karenanya terus menjual buah.
“Pertanyaan pertama adalah siapa yang akan memberikan pekerjaan kepada saya. Persepsi bahwa coronavirus dihasilkan dari umat Muslim telah menjadi hal yang umum sekarang. Karena nama saya Raeesa Ansari, tidak ada perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang mau memberi saya pekerjaan, ”katanya kepada News 18.