Menu

Analis Politik Sebut Pemerintahan Jokowi Semakin Kehilangan Arah, ini Penyebabnya

Muhammad Iqbal 10 Aug 2020, 10:33
Analis Sosial Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun
Analis Sosial Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun

RIAU24.COM - Analis Sosial Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menilai jika setahun terakhir Presiden Jokowi dianggap semakin kehilangan arah dan semakin jauh dari prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

"Mohon maaf harus saya katakan bahwa beberapa langkah Jokowi dalam satu tahun terakhir ini semakin kehilangan arah, makin jauh dari prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik," kata dia dilansir dari Rmol.id, Ahad, 9 Agustus 2020.

Dia menilai jika sejumlah sikap tidak jelas dari sosok Presiden Jokowi dalam satu tahun terakhir. Pertama adalah sikap saat demonstrasi besar mahasiswa dengan tagar #reformasidikorupsi sehingga mengakibatkan korban jiwa mahasiswa.

Kemudian presiden mengeluarkan Perppu Corona yang berpotensi besar sewenang-wenang menggunakan APBN. Lalu ada pembahasan RUU HIP dan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Belum lagi janji pertumbuhan ekonomi 7 persen yang membohongi rakyat. Sebab faktanya, kini minus 5 persen lebih.

"Lalu ada soal ketidakjelasan buronan Harun Masiku, indeks demokrasi yang memburuk, pembelahan masyarakat semakin tajam, kekacauan manajemen atasi Covid-19, sampai soal pencalonan Gibran dan keheranannya pada pembangunan bandara internasional yang dulu pada periode pertama dibanggakan," jelasnya.

Fakta di atas, lannjutnya,  menunjukkan berapa arah bernegara ini semakin kacau akibat perencanaan dan tata kelola yang kacau. Semua itu, sambung Ubedilah karena ambisi yang berlebihan.

"Saya kira dalam situasi yang semakin tidak tentu arah ini, elit politik meski bersikap untuk mengambil langkah-langkah penting secara konstitusional," tutupnya.