Bantah Pernyataan Mendagri Tito soal Covid-19 Bisa Melemah Sendiri, Pakar: Saya Tak Pernah Temukan Secara Faktual Argumen ini
RIAU24.COM - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyebutkan jika ada kemungkinan virus corona atau covid-19 melemah dengan sendirinya. Namun, pernyataan Tito tersebut dibantah oleh Ahli Pandemi dan Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Dia menyebutkan jika sejauh ini belum ada bukti ilmiah atau riset yang membuktikan suatu virus penyebab pandemi dapat melemah dengan sendirinya. Dicky menjelaskan setiap pandemi berakhir karena adanya intervensi yang dilakukan manusia, baik berupa tes, isolasi dan dukungan perawatan dengan perubahan perilaku yang menjunjung protokol kesehatan.
"Dalam sejarah pandemi tidak ada bukti ilmiah atau riset yang membuktikan suatu virus penyebab pandemi melemah dengan sendirinya. Sebagai peneliti dan praktisi pandemi sejak 2003 saat pandemi SARS, saya tidak pernah menemukan secara faktual argumen ini," ujarnya, Senin, 10 Agustus 2020.
Selain membantah argumen Tito, Dicky juga menyinggung Tito yang sempat mengatakan jika cuaca dan iklim bisa membantu mematikan virus dan mampu menekan laju penyebaran Covid-19. "Bahkan pengaruh cuaca atau iklim pun tidak berkontribusi terhadap hilangnya suatu pandemi," tambahnya.
Dicky kemudian melanjutkan, sejak awal sejarah pandemi, orang-orang melakukan hal yang disebut sebagai karantina dan pencegahan penyebaran berupa menjauhi lokasi wabah dan tetap diam di lokasi wabah.
Dicky juga membantah pernyataan Tito bahwa pandemi Spanish Flu atau Flu Spanyol yang melemah sendiri. Lagi-lagi Dicky mengatakan tidak ada dasar ilmiah atau literatur terkait flu Spanyol bisa melemah. Justru Dicky mengatakan pandemi Flu Spanyol pada 1918-1920 merupakan biang beraga pandemi, termasuk pandemi H1N1 atau flu babi.
Dicky mengatakan saat Flu Spanyol, pemerintah gencar melakukan lockdown dan berbagai langkah pencegahan sehingga efektif untuk menghentikan pandemi Flu Spanyol.
"Dan yang harus diketahui juga, virus penyebab pandemi 1918-1920 itu menjadi biang dari beragam pandemi selanjutnya termasuk H1N1," kata Dicky.