Komentari Meninggalnya 100 Dokter Karena Covid-19, Politisi Demokrat Sampaikan Hal ini
RIAU24.COM - JAKARTA - Wabah virus dari china telah menewaskan 100 dokter di Indonesia. Hal ini pun jadi sorotan berbagai pihak. Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengingatkan Presiden Jokowi untuk lebih serius lagi menangani Pandemi Covid-19.
Diketahui berdasarkan data terbaru, dua orang dokter di Medan meninggal akibat terpapar Covid-19 pada Ahad (30/8/2020) kemarin. Dua dokter itu yakni dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT.
Sampai saat ini, total dokter meninggal di Medan Sumatera Utara selama pandemi Covid-19 sebanyak 10 orang.
“Yth pak @jokowi, @KemenkesRI dll: semalam saya di WA Dokter dr Medan yg kabarkan rekannya meninggal lagi. Mungkin di tempat lain juga kejadian serupa sdg terjadi,” kicaubJansen di akun Twitternya, @jansen_jsp, Senin (31/8/2020).
“Jika penanganan Covid kita terus begini, selain rakyat satu persatu Dokter dan tenaga medis kita juga bisa habis pak,” tambahnya.
Lebih lanjut Jansen menjelaskan, kasus baru Covid-19 yang tembus 3.000 sehari merupakan bukti keadaan sudah bahaya.
Ia mengatakan, dengan tingginya angka kasus baru, angka kematian pasti mengikuti. Fasilitas kesehatan tersungkur. Imbauan 3M rasanya tak cukup untuk mengatasi keadaan ini.
“Saya tidak tahu apa yang dipikirkan pemerintah. Tp menurut saya sdh waktunya pak @jokowi menata ulang jalannya penanganan Covid ini bersama semua kepala daerah di Indonesia. Sesuai amanat Keppres Bencana. Minimal dimulai dr seluruh Gubernur. Krn tak bisa lagi ini jalan sendiri²,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih membenarkan bahwa dokter meninggal dunia selama pandemi Covid-19 sudah mencapai 100 orang.
“Iya dari laporan terakhir tadi malam yang kami terima sudah mencapai 100 orang (dokter yang meninggal),” kata dr Daeng Faqih, seperti dilansir Detik.
Dokter Daeng menyebut data ini diterima PB IDI pada Minggu malam (30/8/2020).
Kasus Corona di Indonesia pun terus meningkat hingga tembus 3 ribu kasus perhari. Hingga saat ini total sudah ada 172.053 kasus.