Kisah Petani Limau Manis Kampar Bertahan di Masa Pandemi
Saat ini, Mardelis memiliki lahan seluas satu hektar. Ia menanam sebanyak 350 batang Limau Manis. Namun, tidak semua batang berhasil panen karena ada hal-hal yang tidak bisa dihindari, seperti banjir dan gangguan binatang.
“Tantangannya ya itu sekarang, kadang kalau musim hujan air sungai bisa naik, kadang ada juga yang dimakan monyet,” terangnya.
Selain bantuan bibit dan pelatihan, petani juga diberi pendampingan pengolahan lahan, kesempatan studi banding dan akses untuk bertemu dengan berbagai pihak, seperti pemerintah dan pelaku usaha lainnya. Kini, mereka telah menguasai pasar jeruk di wilayah Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi dan Pelalawan.
Selain bantuan bibit dan pelatihan, petani juga diberi pendampingan pengolahan lahan, kesempatan studi banding dan akses untuk bertemu dengan berbagai pihak, seperti pemerintah dan pelaku usaha lainnya. Kini, mereka telah menguasai pasar jeruk di wilayah Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi dan Pelalawan.