RIAU24.COM -  Topan Haishen sedang menuju Korea Selatan setelah menghantam Jepang selatan. Badai itu menuju ke Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan, kata badan cuaca negara itu. Lebih dari 300 penerbangan dari 10 bandara dibatalkan, dengan beberapa layanan kereta ditangguhkan.

Topan tersebut menyebabkan putusnya akses listrik di ratusan ribu rumah di Jepang, meskipun penilaian awal menunjukkan bahwa kerusakan lebih sedikit daripada yang dikhawatirkan. Tiga puluh dua orang terluka, termasuk empat orang yang menderita luka setelah jendela kaca pusat evakuasi meledak, menurut penyiar Jepang NHK.

Sekitar delapan juta orang di Jepang telah diminta untuk dievakuasi di jalur badai. Badai itu terjadi beberapa hari setelah Maysak, salah satu topan terkuat di kawasan itu dalam beberapa tahun, menghantam semenanjung Korea dan Jepang pekan lalu.

Angin kencang telah memutus aliran listrik ke hampir 5.000 rumah tangga di ujung selatan semenanjung Korea, termasuk pulau resor Jeju, kata sebuah laporan Reuters. Peringatan topan telah dikeluarkan untuk Jeju dan bagian selatan Korea Selatan lainnya seperti provinsi Gyeongsang.

Tetapi seorang pejabat KMA mengatakan kepada Yonhap News bahwa kemungkinan topan akan melemah saat lewat. Dinas Kehutanan Korea Selatan sebelumnya telah menaikkan peringatan tanah longsor ke level tertinggi.

Hampir 430.000 rumah di wilayah Kyushu tidak memiliki akses listrik pada pukul 03:00 waktu setempat Senin (Minggu pukul 18:00 GMT), lapor penyiar publik Jepang NHK. Haishen telah menyebabkan penutupan pabrik, sekolah, dan bisnis di seluruh Jepang bagian barat. Ratusan penerbangan dan layanan kereta juga dibatalkan