Rocky Gerung Ngaku Kasihan Terhadap Puan Maharani, Rupanya Ini Sebabnya
RIAU24.COM - Pengamat politik Rocky Gerung, ikut menyorot pernyataan Ketua DPR Puan Maharani yang dinilai menyinggung masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Menanggapi kondisi itu, Rocky Gerung malah mengaku kasihan dengan putri Megawati Soekarnoputri tersebut.
Menurutnya, ucapan Puan yang dicap menyinggung rakyat Sumbar hanya sebagai akumulasi saja. Namun di sisi lain, ucapan Puan itu memunculkan kejengkelan kelompok rakyat terhadap kekuasaan. Dalam hal ini, Puan direpresentasikan sebagai paket kekuasaan oleh pihak yang jengkel.
"Sinisme terhadap Istana sebetulnya yang direalisasikan melalui ucapan Puan. Jadi, sekali lagi ini akumulasi aja," lontarnya, dalam akun YouTube Rocky Gerung Official, Senin 7 September 2020.
Dilansir viva, meski dinilai sebenarnya tak bermaksud menyinggung masyarakat, Rocky mengaku kasihan terhadap putri Megawati Soekarnoputri itu. Namun, karena Puan bagian dari kekuasaan, maka ada kelompok yang jengkel terus membalas pernyataannya.
Menurut Rocky, posisi Puan jadi lemah karena ucapannya itu. "Karena dia mungkin sekali, kurang bijak mengucapkan itu. Saya kira dia enggak maksud menghina. Namun demikian, susah untuk kita hambat arus yang menganggap bahwa Puan, Mega, Jokowi, PDIP adalah satu paket," ujarnya lagi.
Paling Rugi
Lebih lanjut, Rocky menilai, dengan munculnya polemik Puan itu, yang rugi justru PDIP. Ia mengibaratkan ucapan Ketua DPP PDIP itu seperti setitik yang merusak restoran masakan Padang.
"Dan, itu mengakibatkan Puan setitik merusak meja makan di restoran Padang. Tertuang sedikit air lalu nasinya jadi becek. Ya, tentu PDIP yang paling rugi," tutur Rocky.
Tak hanya itu, Rocky juga menyorot sejumlah elite PDIP yang ramai-ramai tegak membela di belakang Puan. Pasalnya, aksi mereka dinilai tak menyelesaikan persoalan.
"Yang saya kira justru konyol PDIP kemudian berbaris tegak membela Puan. Padahal, ini bukan bela membela. Ini soal rasa batin manusia Padang. Dan, ini tak bisa dibela pernyataan. Ini semesti dengan kerelaan mengakui cari cara untuk berdamai," ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan Puan disorot ketika memberikan rekomendasi ke pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni. Saat itu, ia berharap Sumbar jadi provinsi yang dukung Pancasila.
"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," ujar Puan dalam acara tersebut.
Pernyataan Puan memantik air keruh dan dapat cibiran karena dinilai menyinggung masyarakat ranah Minang. Imbasnya bakal cagub Mulyadi bahkan mengembalikan dukungan PDIP untuk Pilgub Sumbar.
Namun, sejumlah elite PDIP memberikan pembelaan terhadap Puan. Salah satunya datang dari politikus PDIP Arteria Dahlan. Menurutnya, Puan tak bermaksud menyinggung masyarakat Minang. Menurut dia, Puan adalah figur yang punya darah Minang yang kental dari kedua orang tuanya.
Contohnya seperti Ayah Puan, Taufiq Kiemas yang punya gelar Datuk Basa Batuah dari Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Demikian juga Nenek Puan, Fatmawati yang memiliki darah minang bergelar Puti Reno Nilam. ***