RIAU24.COM - Pandemi COVID-19 memang membuat hidup kita susah. Ketika pandemi pertama kali melanda dunia, sebagian besar pekerja kantoran bersuka cita karena mereka tidak lagi harus pergi bekerja dan dapat bekerja dari rumah dengan mudah.

Tapi ini ternyata hanya kutukan terselubung karena orang-orang yang mengalami beban kerja yang sangat besar dan menyebabkan garis antara jam kerja dan jam pulang menghilang samar-samar.

Dan wanita, terutama ibu yang bekerja, yang diam-diam menderita yang terburuk - menangani anak-anak serta pekerjaan rumah tangga bersama dengan beban kerja. Indeks Keyakinan Tenaga Kerja LinkedIn menunjukkan hal yang serupa.

Survei ini mencoba menganalisis kesehatan tenaga kerja dan produktivitas di India terkait cara di tengah pandemi yang sedang berlangsung. Mereka menemukan bahwa bekerja dari rumah telah sangat mempengaruhi kesejahteraan emosional wanita di India. 47 persen wanita melaporkan lebih banyak stres dan kecemasan karena pandemi COVID-19 dibandingkan dengan 38 persen untuk pria.

Survei tersebut juga menyoroti bahwa satu dari tiga perempuan pekerja jarak jauh menyediakan pengasuhan anak sebesar 31 persen, dibandingkan dengan 1 dari 5 laki-laki sebesar 17 persen.

Selain itu, 2 dari 5 ibu yang bekerja bekerja di luar jam kerja mereka untuk menjaga keluarga dan anak-anak mereka. Faktanya, hanya satu dari lima (20 persen) ibu yang bekerja mendapat bantuan dari keluarga atau teman untuk mengasuh anak mereka dibandingkan dengan 32 persen untuk laki-laki.