Israel dan Bahrain Setuju Untuk Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh
RIAU24.COM - Bahrain dan Israel telah sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik penuh, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat, memuji kesepakatan itu sebagai "terobosan bersejarah". Dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat, Bahrain dan Israel mengatakan kesepakatan itu tercapai setelah Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa pada hari Jumat.
"Ini adalah terobosan bersejarah untuk perdamaian lebih lanjut di Timur Tengah," bunyi pernyataan itu. Kesepakatan itu muncul setelah Israel dan Uni Emirat Arab mengumumkan kesepakatan serupa bulan lalu. Bahrain akan bergabung dengan Israel dan UEA untuk upacara penandatanganan di Gedung Putih pada 15 September, kata Trump kepada wartawan pada hari Jumat.
"Tidak terpikirkan bahwa ini bisa terjadi dan begitu cepat," katanya tentang kesepakatan Israel-Bahrain.
Menantu Trump dan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, memuji perjanjian itu sebagai "puncak dari empat tahun kerja besar" oleh pemerintahan Trump.
"Kami sedang melihat awal dari Timur Tengah yang baru, dan presiden benar-benar telah mengamankan aliansi dan mitra dalam upaya mewujudkannya," kata Kushner. Dalam pernyataan berbahasa Ibrani, Netanyahu mengatakan dia "tergerak" untuk mengumumkan perjanjian dengan Bahrain, yang katanya "menambah sejarah perdamaian dengan Uni Emirat Arab".
Sementara itu, Bahrain mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mendukung perdamaian yang "adil dan komprehensif" di Timur Tengah, kantor berita negara BNA melaporkan.