Pemilik TikTok, ByteDance, Memutuskan Untuk Berinvestasi Miliaran Dollar di Negara Ini Selama Tiga Tahun
RIAU24.COM - Pemilik TikTok, ByteDance, berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura setelah memilih untuk menempatkan kantor pusat regional Asia Tenggara di sana, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
ByteDance juga telah meningkatkan pembelian server di pusat perdagangan dan transportasi global Singapura untuk mencadangkan data AS sebagai kemungkinan, sumber itu mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat, menambahkan bahwa pihaknya memulai rencana tiga tahun pada tahun 2019.
Perusahaan China tersebut dipaksa oleh Presiden Donald Trump untuk menjual aset TikTok AS untuk menghindari larangan di Amerika Serikat.
Pemerintahan Trump telah mengutip potensi risiko keamanan nasional karena banyaknya data pribadi yang dikumpulkan oleh aplikasi video pendek tentang konsumen AS.
TikTok mengatakan bahwa mereka menyimpan semua data pengguna AS di Amerika Serikat, dengan cadangan di Singapura, yang menurut para analis kemungkinan akan menjadi lebih menarik bagi perusahaan yang mencari lokasi netral di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
ByteDance memutuskan tahun lalu untuk menempatkan kantor pusat regionalnya di Singapura, yang dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan upaya untuk menarik perusahaan teknologi dan investor, kata sumber itu.
"Meskipun kami berada di tengah-tengah lingkungan yang tidak pasti, banyak perusahaan dari seluruh dunia ... terus mengembangkan operasinya di Singapura untuk melayani pasar Asia dan internasional," kata Kiren Kumar, wakil presiden eksekutif Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura. .
PayPal, Siemens, Twitter dan Zoom telah mengatakan bahwa mereka berinvestasi di Singapura tahun ini, Kumar menambahkan.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa ByteDance berencana menjadikan negara kota itu sebagai tempat berpijak untuk seluruh Asia sebagai bagian dari rencana ekspansi globalnya dan mendirikan pusat data di sana.
Namun, sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa ByteDance belum membuat keputusan tentang langkah tersebut, sementara sumber lain mengatakan TikTok tahun ini telah memindahkan beberapa insinyur ke sana dari China.