RIAU24.COM -  Dua pabrik pengolahan makanan dan satu toko kelontong ditutup selama 14 hari seperti yang diperintahkan oleh Departemen Kesehatan Penang karena tingkat kebersihan yang tidak memuaskan.

Menurut petugas Kesehatan Lingkungan Divisi Keamanan dan Kualitas Pangan, Mohd Wazir Khalid, mereka telah bekerja sama dengan Dewan Kota Seberang Perai (MBSP) untuk melakukan penggerebekan di beberapa restoran untuk mengecek terkait pelanggaran kebersihan. 

Tempat pertama adalah sebuah pabrik yang memproses mi di Kampung Selamat yang terletak di seberang peternakan babi dan beroperasi tanpa izin, lapor Bernama.

“Pabrik ini sebelumnya digerebek pada tahun 2012 dan hingga kini beroperasi secara ilegal, kata Mohd Wazir Khalid.

“Dari perspektif Kementerian Kesehatan, kami menentang lokasi karena dapat menyebabkan pencemaran makanan. Saya serahkan pada departemen perizinan untuk mengambil tindakan. "

Ia mengatakan mie dari pabrik diproses di lantai dan dikeringkan di tempat terbuka yang kemungkinan besar terkontaminasi unsur asing seperti kotoran burung. Premis kedua adalah pabrik pengolahan kelapa yang terletak di kawasan yang sama. Tempat tersebut ternyata juga beroperasi tanpa izin dan dalam kondisi kotor.

Pekerja pabrik terlihat menginjak kelapa yang sudah dikeringkan sedangkan buah kelapa disimpan dalam wadah kotor dan diletakkan dekat toilet dengan resiko terkontaminasi bakteri penyebab kolera dan tifus. Tempat ketiga adalah toko grosir yang terletak di Tasek Gelugor. Penggerebekan itu menemukan kotoran tikus dan barang-barang yang dijual melewati batas waktunya.