RIAU24.COM -  Ketika Filipina menghadapi peningkatan infeksi COVID-19, ibu baru dan staf medis di salah satu rumah sakit bersalin tersibuk di dunia menghadapi kecemasan yang meningkat selama pandemi. Di Rumah Sakit Memorial Dr Jose Fabella di Manila, bangsal kebidanan dan ginekologi sebuah rumah sakit penuh sesak. Para ibu dan bayi yang baru lahir meremas tempat tidur. Banyak ibu bahkan tidak punya tempat untuk berbaring.

Saat ini, rumah sakit ini merawat lebih dari 570 pasien, 181 lebih dari kapasitas 408 tempat tidurnya dengan rata-rata 50 persalinan sehari. "Saya takut saya akan tertular virus di sini. Saya juga mengkhawatirkan bayi saya, terutama karena sistem kekebalannya masih lemah," kata Szarina Pusiquit, 21, yang melahirkan beberapa hari lalu, kepada Reuters.

"Kekhawatiran besar adalah kemungkinan pasien tidak mengungkapkan gejala virus corona karena takut tidak dirawat," kata Diana Cajipe, seorang dokter kandungan-ginekolog kepada Reuters. “Saya pikir itu menimbulkan risiko besar tidak hanya bagi kami petugas kesehatan tetapi juga pasien lain,” kata Cajipe.

"Saya senang bekerja dengan orang-orang di lembaga ini yang cukup tangguh untuk menemani saya selama pandemi ini," katanya. "Kelelahan dan ketakutan harus disingkirkan, karena pasien kita membutuhkan kita."

Departemen Kesehatan (DOH) melaporkan 3.962 kasus COVID-19 baru pada Sabtu di Filipina dan sebagian besar kasus masih di Manila. Filipina sejauh ini telah mengumpulkan 283.460 kasus COVID-19, dan 100 kematian tambahan karena COVID-19 dilaporkan menjadikan penghitungan menjadi 4.930.