RIAU24.COM - Sebuah gudang senjata dari kelompok Muslim Syiah yang kuat, Hizbullah, meledak di Lebanon selatan, mengirimkan gelombang kejut baru ke seluruh negeri yang masih belum pulih dari ledakan di ibu kota yang menewaskan hampir 200 orang pada Agustus. Tentara Lebanon mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah bangunan di desa selatan Ein Qana, sekitar 50km (30 mil) selatan ibukota Beirut, pada hari Selasa dan sedang diselidiki.

Kantor media Hizbullah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ledakan itu disebabkan oleh "kesalahan teknis" di gudang senjata mereka.

“Ledakan ini terjadi di sebuah rumah yang menyimpan senjata - akibat kesalahan teknis. Tidak ada yang terbunuh atau terluka. Bangunan itu milik asosiasi de-pertambangan yang berafiliasi dengan Hizbullah, "kata Zeina Khodr dari Al Jazeera, melaporkan dari Beirut.

Belum jelas apa "kesalahan" yang menyebabkan ledakan dahsyat itu.

Anggota Hizbullah memberlakukan penjagaan keamanan di sekitar area ledakan, menghalangi wartawan untuk mencapainya. Rekaman yang disiarkan oleh stasiun Al Jadeed setempat menunjukkan kerusakan pada bangunan dan puing-puing yang tersebar di area yang luas.

Rekaman gemetar juga menunjukkan apa yang tampak seperti minibus yang terbakar. Rekaman lain menunjukkan SUV rusak yang diparkir di luar rumah yang rusak. Ledakan itu terjadi tujuh minggu setelah ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, yang disebabkan oleh peledakan hampir 3.000 ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak benar.

Ledakan itu menewaskan hampir 200 orang, melukai 6.500 orang dan merusak puluhan ribu bangunan di ibu kota Beirut. Masih belum jelas apa yang menyebabkan kebakaran awal yang menyulut bahan kimia tersebut, dan sejauh ini belum ada yang dimintai pertanggungjawaban.