Fadli Zon Sebut Persekusi Gatot Nurmantyo di Surabaya Sebagai Persekusi Terhadap Demokrasi, Netizen Bilang Begini
RIAU24.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menanggapi tentang persekusi terhadap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn), Gatot Nurmantyo saat deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dilakukan di Surabaya pada Senin, 28 September 2020.
Fadli Zon menyebutkan, apa yang terjadi terhadap Gatot merupakan bentuk persekusi terhadap demokrasi.
"Persekusi thd KAMI di Surabaya kemarin merupakan persekusi thd demokrasi. Apalagi diwarnai demonstrasi dg caci maki pengusiran," kicau Fadli Zon di akun Twitternya, Selasa, 29 September 2020.
Dia juga menyebutkan jika aparat hukum saat ini justru menjadi aparat kekuasaan. Dan hal itu akan jadi ingatan rakyat dan akan dicatat.
"Hukum diskriminatif thd yg beda pandangan. Aparat hukum jd aparat kekuasaan. Semua tentu akan jd ingatan rakyat dan dicatat," kata dia lagi.
Sementara itu, dikarenakan disebut tidak memiliki izin oleh pihak kepolisian, Gatot akhirnya pergi meninggalkan lokasi deklarasi.
Netizen memberikan komentar dari kicauan mantan Wakil Ketua DPR tersebut. Ini kata netizen.
"Saya yang diseberang jauh ini, terluka melihat Demokrasi ala penjajahan ini," komentar salah satu netizen.
"Dulu Ahmad Dhani cuma bilang idiot tanpa sebut nama jd tsk dan penjara 2 tahun. Itu orang dalam orasi bilang Anji*g ke Jendral @Nurmantyo_Gatot apakah akan diusut .. ? @DivHumas_Polri @Puspen_TNI," kicau seorang netizen.