Untuk Pertama Kali Sejak Perbatasan Dibuka, Ratusan Migran Asal Honduras Tiba di Amerika Serikat
Organisasi Buruh Internasional (ILO) PBB pada Rabu mengatakan setidaknya 34 juta pekerjaan telah hilang di Amerika Latin karena pandemi. ILO mencantumkan Amerika Latin dan Karibia sebagai wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia dalam hal jam kerja yang hilang, dengan penurunan sebesar 20,9 persen dalam tiga kuartal pertama tahun ini.
Arus migran ke utara dari Amerika Tengah telah melambat secara dramatis selama pandemi karena negara-negara di seluruh kawasan menutup perbatasan mereka. Sebagian besar tempat penampungan migran di sepanjang rute utama menutup pintu mereka bagi pendatang baru karena mereka berusaha mencegah penyebaran virus ke populasi yang rentan.
Meksiko dan AS mendeportasi ratusan migran kembali ke negara asalnya dalam upaya untuk mengosongkan pusat penahanan. Pemerintah AS secara efektif menutup sistem suaka di perbatasan selatannya selama pandemi. Meksiko mencoba mengantar para pencari suaka yang terjebak di perbatasan utara ke bagian lain negara itu dan kembali ke negara asal mereka. Meksiko biasanya menawarkan kesempatan kepada para migran untuk mencari suaka di sana, tetapi banyak yang berpikiran tentang AS. Para migran juga kemungkinan akan merasa lebih sulit untuk mencari pekerjaan di Meksiko sekarang karena ekonomi diperkirakan akan menyusut 10 persen tahun ini karena efek pandemi.