Ternyata Plasma Darah Warga Singapura Disebut-Sebut Mampu Mengobati Donald Trump yang Terinfeksi COVID-19
FDA AS mencari bantuan dari Regeneron setelah mengalami kesulitan mendapatkan cukup darah dari sukarelawan COVID-19 yang pulih. Plasma dipasok melalui kesepakatan dengan pusat penyakit menular Singapura.
Pusat tersebut telah mengembangkan vaksin untuk virus tersebut. Pada bulan April, 11 pasien COVID-19 yang pulih direkrut untuk mendonorkan darah yang digunakan dalam terapi plasma penyembuhan untuk mengobati orang lain yang terinfeksi. Tim tersebut masih melakukan penelitian dan uji coba.
Hingga kemarin, Singapura secara resmi menghitung 57.830 infeksi dan 27 kematian sejak Januari. Dari jumlah tersebut, 57.612 telah pulih.