RIAU24.COM -  Pemerintah Jakarta disebut-sebut telah menderita kerugian setidaknya Rp 55 miliar (USD 3,74 juta) dari fasilitas umum yang rusak akibat unjuk rasa menentang Undang-Undang Cipta Kerja yang baru-baru ini disahkan, kata Gubernur Anies Baswedan.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan survei terhadap kerusakan properti di ibu kota tetapi biaya yang paling signifikan sejauh ini berasal dari terminal bus Transjakarta yang rusak.

“Ada 20 terminal bus yang rusak, diprediksi kerugian mencapai sekitar Rp 55 miliar. Tapi kami belum menyelesaikan penghitungannya, "katanya, Jumat saat berkunjung ke terminal bus ICBC Tosari di Jakarta Pusat.

" Insya Allah sore ini semua kerusakan akan teridentifikasi dan segera diperbaiki, ”tambahnya.

Selain terminal bus, juga terjadi pembakaran bioskop Grand Theater di Senen, Jakarta Pusat, serta beberapa kios buku di dalam kompleks tersebut.

Ribuan pengunjuk rasa, sebagian besar mahasiswa dan pekerja, menggelar aksi unjuk rasa di dua titik utama di Jakarta Pusat: dekat Istana Kepresidenan dan di depan kompleks DPR. Unjuk rasa kemudian berpindah ke lokasi lain, termasuk Senen dan bundaran Hotel Indonesia (HI) di jantung ibu kota.