LAMR Apresiasi Kemenag Riau Dukung Pelestarian Budaya Melayu
Oleh karena wewenang jenjang pendidikan itu berada di tangan Kemenag Riau, dengan sendirinya BMR dapat dilaksanakan secara serentak di semua daerah. Jumlahnya tidak sedikit karena jumlah MTs-MI saja sekitar 1.000 sekolah. Dengan demikian pula, ribuan siswa mulai tahun depan secara terprogram dan sistematis memperoleh pendidikan budaya Melayu. Selama ini, beberapa MTs dan dan MI melaksanakan pendidikan BMR dengan inisiatif sendiri.
Pendidikan budaya Melayu itu, kata Datuk Seri Al azhar, tidak saja dirintis Kemenag melalui anak didik, tetapi juga bagi mereka yang akan menikah. Pekan lalu, Kemenag Kuansing misalnya, bertamu ke LAMR untuk menerangkan program itu sekaligus meminta masukan, setelah sebelumnya menandatangani kesepakatan (MoU) dengan LAMR Kab. Kuantan-Singingi. “Mudah-mudahan, LAMR Kab. Kuansing maupun provinsi bisa ikut memfasilitasi bahan yang diperlukan,” kata Datuk Seri Al azhar.
Dalam bimbingan menikah itu, diberikan tunjuk ajar Melayu berkaitan dengan pernikahan yang bisa mereka pedomani dalam membina rumah tangga. Apalagi tunjuk ajar Melayu berlandaskan ajaran Islam sehingga bisa memperkuat syar’i. Selain itu, di Kuansing, pasangan yang menikah, harus mendapat rekomendasi dari ninik mamak, sehingga ihwal adat, misalnya menikah sesuku, tidak menjadi masalah di kemudian hari karena telah diketahui sejak awal dan diselsaikan pula lebih dini.* (rls)