AS Ancam Hancurkan Rudal-rudal Iran Jika Dikirim ke Venezuela
RIAU24.COM - Amerika Serikat (AS) mengancam akan menghancurkan rudal-rudal jarak jauh Iran jika dikirim ke rezim Presiden Nicolas Maduro di Venezuela.
"Transfer rudal jarak jauh dari Iran ke Venezuela tidak dapat diterima oleh Amerika Serikat dan tidak akan ditoleransi atau diizinkan," kata Elliott Abrams, Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri untuk Iran dan Venezuela kepada Fox News, yang dilansir Sindonews. Selasa 27 Oktober 2020.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk menghentikan pengiriman rudal jarak jauh, dan jika entah bagaimana mereka sampai ke Venezuela, mereka akan dilenyapkan di sana," imbuh seorang pejabat senior pemerintah AS.
Para pejabat tersebut tidak memberikan informasi bahwa pengiriman seperti itu akan segera terjadi. Mereka hanya mengklaim bahwa Iran dan Venezuela kemungkinan besar akan menjadi pasangan untuk melakukan kesepakatan bisnis senjata.
"Iran telah mengumumkan niatnya untuk terlibat dalam penjualan senjata, dan Venezuela merupakan target yang jelas karena kedua rezim paria tersebut sudah memiliki hubungan," kata Abrams.
"Venezuela membayar emas untuk membeli bensin dari Iran, dan ada kehadiran Iran di negara itu. Ekonomi Venezuela telah runtuh, jadi setiap batang emas untuk Iran adalah puluhan ribu dolar yang dibutuhkan rakyat Venezuela untuk makanan dan obat-obatan."
Pekan lalu, embargo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran untuk membeli dan menjual senjata konvensional telah berakhir. Pemerintahan Donald Trump tidak berhasil meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang embargo.
"Iran telah mengirimkan rudal ke Houthi, jadi kami tahu mereka siap, bersedia, dan mampu mengirimkannya ke Venezuela dan pembeli lain yang mungkin," kata pejabat pemerintah AS tersebut.
"Setiap pengiriman senjata Iran membuat tidak stabil Amerika Selatan dan Karibia, dan sangat berbahaya bagi tetangga Venezuela di Brazil, Kolombia, dan Guyana."
“Rudal dan terorisme adalah komponen kunci dari kebijakan keamanan Iran. Iran telah menyebarkan Hizbullah Lebanon, wakil utamanya, ke seluruh Amerika Selatan,” kata Behnam Ben Taleblu, seorang fellow senior di Foundation for Defense of Democracies.
“Pengiriman rudal atau militer Iran yang potensial ke Amerika Selatan akan menjadi ujian utama embargo senjata pemerintah terhadap Iran. Rusia dan China akan mengamati dengan saksama untuk melihat bagaimana tanggapan Washington."