Inilah 8 Alasan Mengapa Maulid Nabi Muhammad Harus Dirayakan
RIAU24.COM - TANGGAL 29 Oktober 2020 atau lebih tepatnya pada 12 Rabi'ul awwal 1442 Hijrah seluruh umat Islam di seluruh dunia telah merayakan kelahiran Nabi besar Muhammad SAW.
Berbagai program baik spiritual maupun komunitas seperti pengajian qasidah, salawat, berzanji, parade dan lain-lain dirancang untuk mengungkapkan rasa syukur umat Islam kepada Allah SWT atas lahirnya manusia yang agung dan mulia ini.
Seorang pengkhotbah independen bernama Habib Nael Ben Taher yang ucapannya dikutip oleh Latifah Arifin melalui sebuah surat kabar tahun 2018 mengatakan bahwa: “Kalau ada yang bilang perayaan Maulidur Rasul hanya budaya, maka memang itu adat dan budaya terbaik. Hingga saat ini sudah banyak negara yang merayakan Maulidur Rasul secara turun temurun di seluruh dunia seperti Indonesia, India dan Mesir. Tujuannya untuk menggalang semangat dan menanamkan cinta sejati dan kerinduan pada Nabi SAW. Ini karena jika kita selalu mengingat Rasulullah SAW maka kemuliaan akan kembali kepada kita karena sesungguhnya dia diagungkan, disayangi dan dirindukan oleh Allah SWT. ”
Namun sudah menjadi kebiasaan, setiap amalan yang baik pasti akan ada pertentangannya baik secara lahiriah maupun secara rahasia yang setiap saat berusaha dicegah. Jadi di sini kami mencoba menjawab pertanyaan yang harus jelas dan jelas bagi setiap alam makmur untuk memahami mengapa kita merayakan hari kelahiran Nabi SAW?
Dr. Najmuddin Khalfallah, dosen Universitas Lorraine, Perancis dalam majalah Jawhar Islam edisi 2016 telah memaparkan beberapa tujuan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan dapat dirangkum sebagai berikut:
Ketika Allah mengijinkannya bertemu dengan Rasulullah, mungkin tidak ada sepatah kata pun yang akan keluar dari mulut kita kecuali air mata kegembiraan.
1. Mengambil hikmah dan memperingati kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW yang sarat ajaran dan pengorbanan sampai pada titik tegaknya Islam di tanah Allah SWT.
2. Mengenali dan mengetahui kepribadian Nabi Muhammad SAW sehingga dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim.
Ini seperti yang dikatakan Allah SWT dalam surat al-Ahzab: “Sesungguhnya bagimu di Rasulullah adalah teladan yang baik, yaitu bagi orang yang selalu berharap (ridha) Allah dan (pahala yang baik) di akhirat, dan itu banyak menyebut dan mengingat Allah (di saat-saat sulit dan mudah) ”(QS al-Ahzab ayat 21).
Konteks ayat ini bersifat umum dan mengacu pada semua hal yang berkaitan dengan Nabi dalam hal amalan, ucapan dan akhlak serta akhlak Nabi SAW. Maulid Nabi dapat memupuk rasa cinta dan kasih sayang kepada Nabi SAW yang selalu mencintai dan merindukan umatnya.
3. Mampu memperingati tanggal lahir Nabi SAW. Sudah menjadi kodrat manusia memperingati tanggal lahir seseorang merupakan tanda bahwa kita mencintai hidupnya.
4. Mewujudkan kesucian hati dan jiwa melalui penghayatan sirah Nabi Muhammad SAW yang sarat dengan nasehat, ajaran, akhlak dan pengorbanan Nabi SAW dalam menjunjung tinggi agama Allah SWT.
5. Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang kepada Nabi SAW yang selalu mencintai dan merindukan umatnya. Jika terdapat perbedaan dalam beberapa hal mengenai perayaan Maulid ini, maka umat Islam semua sepakat bahwa adalah wajib mencintai Nabi SAW lebih dari semua makhluk termasuk dirinya, sebagaimana tertuang dalam berbagai perkataan Nabi SAW.
6. Mengumpulkan umat Islam secara berjamaah dalam beramal shalih. Biasanya konten utama yang disajikan dalam upacara Maulid Nabi SAW adalah seperti pengajian, upacara ilmu, zikir, tasbih, dan lain-lain. Allah SWT bersabda dalam surat al-Maidah: “Dan kalian harus saling membantu untuk berbuat baik dan bertakwa, dan tidak saling membantu dalam melakukan dosa (maksiat) dan agresi. Dan takutlah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu berat siksa (bagi mereka yang tidak menaati perintah-Nya) ”(Surat al-Maidah ayat 2).
7. Perbanyak salawat dan puji syukur pada Rasulullah SAW. Ini seperti firman Allah SWT yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya berdoa (limpahkan rahmat dan ampunan) kepada Nabi. Hai kamu yang percaya! Biarkan Anda berdoa untuknya dan menyapanya dengan hormat. " (Surat al-Ahzaab ayat 56).
Selain itu dimeriahkan dengan manfaat salawat yang disebutkan Nabi SAW: kemudian)." (HR al-Nasa'i)
8. Menyampaikan pesan dan pengingat tentang pamflet islami di masyarakat. Upacara maulid dianggap sebagai lapangan untuk menarik masyarakat berkumpul, mendengarkan tazkirah, berefleksi, mendaras dzikir, memberi nasehat dan mendoakan Nabi SAW.
Kesimpulannya, setelah disuguhkan beberapa tujuan utama di balik perayaan Maulid Nabi SAW, apakah masih ada sedikit orang yang ingin membantahnya?
Bukankah cinta Nabi SAW merupakan cabang dari cinta kepada Allah SWT seperti yang dikatakannya: “Katakan (wahai Muhammad):“ Jika kamu benar-benar mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan (ingat), Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”(QS ali-Imran ayat 31).