Tragis, 14 Pengemudi Pengiriman Meninggal Di Korea Selatan Karena Mereka Terlalu Banyak Bekerja, Bekerja Hingga 21 Jam Dalam Sehari
Tahun ini, sejauh ini, telah meningkat dua kali lipat. Tekanannya sangat akut di Korea Selatan, di mana persalinan ke rumah diharapkan dalam beberapa jam, bukan hari. Hal ini menyebabkan jam kerja yang panjang dan terus menerus, shift malam, dan kondisi kerja yang melelahkan.
Kasus-kasus ini, catat laporan tersebut, telah "memenangkan perhatian Presiden Moon Jae-in yang menyerukan perbaikan kondisi kerja bagi karyawan pengiriman".
“Pada bulan Agustus, kementerian tenaga kerja Korea Selatan turun tangan dan mendesak perusahaan logistik utama negara itu untuk menandatangani deklarasi guna memastikan pengemudi mendapat istirahat yang cukup dan tidak harus bekerja shift malam terus menerus,” tambah laporan itu.
Beberapa ratus pekerja pengiriman melakukan pemogokan menuntut gaji dan kondisi yang lebih baik. Seruan mereka adalah, "Kami ingin hidup".
Laporan BBC, pengemudi dibayar sekitar 800 won Korea per paket ($ 0,70, £ 0,50), dan hari ini mereka mengirimkan sekitar 350 paket sehari. Sebagian besar juga harus membayar upah pekerja yang membawa paket ke lantai gudang, dan mereka harus membayar denda jika pengiriman terlambat atau hilang. Tidak hanya itu, pengemudi harus menyortir paket mereka sendiri dari ribuan pesanan dan ratusan van bahkan sebelum mereka bisa berada di belakang kemudi.
Korea Selatan telah melaporkan 26.807 kasus dan 472 kematian.