Ustaz Abdul Somad Bersedia Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Tapi Ini Syaratnya
RIAU24.COM - Hingga saat ini, pandemi virus Corona Covid-19 di Tanah Air belum juga berakhir. Masyarakat masih menanti-nanti vaksin, yang dipercaya sebagai obat paling manjur untuk menuntaskan pandemi tersebut.
Namun sejauh ini, vaksin yang dinanti-nanti belum bisa dipastikan kapan akan diproduksi secara massal. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga belum mengeluarkan fatwa halal terkait keberadaan vaksin tersebut.
Ternyata, Ustaz Abdul Somad punya pandangan sendiri terkait vaksin COVID-19. Mubalig yang akrab disapa UAS itu mengaku bersedia disuntik vaksin dengan senang hati. Namun ada syaratnya.
"Kalau vaksin itu nanti dipakai oleh seluruh dunia, Saudi Arabia memakai, Mesir memakai, maka saya yang pertama kali suntik vaksin itu. Tapi kalau Saudi Arabia tidak, Mesir tidak, Indonesia saja, saya yang menolak vaksin itu," lontarnya, dalam sebuah video yang dibagikan akun TikTok, @najmahayati6.
Dilansir ulang viva, Senin 9 November 2020, UAS menerangkan, Saudi Arabia dan Mesir menjadi patokan baginya karena Mesir merupakan tempatnya belajar. Di sana terdapat ulama-ulama yang menjadi gurunya.
"Tentang masalah salat berjarak, maka saya ikut fatwa guru-guru kami di Al Azhar," lontarnya.
UAS menegaskan bahwa kalau nanti vaksin itu keluar, dan sudah dipakai di Mesir, dia yang akan mengajak masyarakat untuk bersedia disuntik. Bahkan UAS bersedia menjadi orang yang pertama kali suntik dengan vaksin itu.
"Tapi kalau di Mesir tidak dipakai, di Saudi Arabia tidak dipakai, hanya kita jadi bahan kelinci percobaan, saya yang menolak pertama suntik vaksin. Kalau dituntut 5 juta, turun kami ke jalan ramai-ramai," ujarnya lagi. ***