Gadis 11 Tahun Meninggal Setelah Makan Kerupuk Ikan Buntal di Bali
RIAU24.COM - Seorang gadis berusia 11 tahun dilaporkan meninggal karena keracunan makan kerupuk yang terbuat dari ikan buntal di Kabupaten Buleleng, Bali, sementara seorang anak berusia 5 tahun dirawat di rumah sakit setempat karena alasan yang sama.
Dalam keterangan yang dikeluarkan tadi malam, juru bicara Polres Buleleng Gede Sumarjaya mengatakan, kejadian itu terjadi kemarin pagi, saat korban yang lebih tua, yang diidentifikasi sebagai PAMS, mengunjungi korban yang lebih muda, yang diidentifikasi sebagai KATP.
“Saat [PAMS] sampai di rumah [KATP], keduanya makan kerupuk yang terbuat dari kulit ikan buntal yang dimasukkan ke dalam wadah,” kata Sumarjaya.
zxc1
Sekitar satu jam kemudian, kedua korban mulai muntah-muntah dan lemas, kemudian dibawa ke Puskesmas setempat. Mereka berdua kemudian dipindahkan ke rumah sakit setempat, di mana PAMS dirawat sebentar sebelum dia dinyatakan meninggal. KATP dilaporkan dalam keadaan sadar dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng.
Pihak berwenang menduga PAMS meninggal karena racun tetrodotoxin, yang ada di dalam ikan buntal dan mematikan bagi manusia. Tidak ada penawar racun yang diketahui. Meskipun ikan disiapkan sebagai makanan lezat di beberapa negara - di Jepang disebut fugu - hal ini membutuhkan persiapan yang cermat untuk menghilangkan bagian-bagian yang beracun.
“Keluarga korban sangat dekat, dan kedua belah pihak tidak mempermasalahkan apa yang terjadi, tidak ada tuntutan yang diajukan, dan mereka menerima ini sebagai bencana yang tidak menguntungkan,” kata Sumarjaya.
Pada tahun 2006, dua anak di Buleleng meninggal beberapa jam setelah makan kerupuk yang terbuat dari ikan buntal. Diduga kerupuk tersebut tidak disiapkan dengan benar dan masih mengandung racun ikan yang mematikan.