Warga Palestina Mengecam Pompeo Karena Menetapkan Pemukiman Ilegal Lain
Setelah bertemu dengan Netanyahu pada Kamis pagi, Pompeo pergi ke Tepi Barat untuk mengunjungi Pabrik Anggur Psagot di permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki yang memiliki campuran yang dinamai menurut namanya.
Kunjungan Pompeo berangkat dari kebijakan masa lalu yang menjauhkan pejabat tinggi AS dari permukiman. Tetapi sejak menjabat pada tahun 2017, pemerintahan Trump telah menjalankan kebijakan pro-Israel yang kukuh, menarik kemarahan para pemimpin Palestina yang menuduhnya bias.
Di antara langkah-langkah lainnya, mereka telah mengakui cengkeraman Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina di Washington, DC.
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengutuk kunjungan Pompeo ke Psagot, menyebutnya sebagai "tantangan mencolok terhadap keputusan legitimasi internasional".
Dia menuduh pemerintahan AS yang keluar "partisipasi aktif dalam pendudukan tanah Palestina".
Tidak jelas apakah keputusan Trump tentang pelabelan produk penyelesaian akan dibatalkan oleh pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden.