Pilkada Dumai 2020, Pendukung Paisal-Amris Bentuk Satgas Anti Money Politic
RIAU24.COM - DUMAI - Praktek money politik (politik uang) wajib dijadikan musuh bersama dalam menciptakan Pilkada bersih 2020 di Kota Dumai. Untuk itu segala potensi mesti digerakkan guna melakukan pengawasan. Salah satunya adalah Satgas Anti Money Politik yang dibentuk partai koalisi pendukung Paisal-Amris (PAS).
" Satgas Anti Money Politik yang kita bentuk, bertugas melakukan pengawasan terhadap sejumlah titik yang berpotensi main politik uang. Di masing-masing RT kita tempatkan 2 orang Satgas," papar H Samsul Bahri, Ketua Tim Koalisi Pendukung Paisal-Amris (PAS) kepada wartawan, Jumat (20/11/20) sore tadi.
Menurut Samsul Bahri, sebelumnya Satgas Anti Money Politik telah diberi pembekalan dalam pelaksanaan tugas di lapangan. Mereka nantinya akan berkolaborasi dengan Banwaslu dan pihak terkait lainnya.
" Artinya, mereka bukan dalam kapasitas mengambil tindakan. Setiap temuan dan barang bukti akan dilaporkan ke Banwaslu maupun Gakkumdu. Mereka (Banwaslu atau Gakkumdu) yang berhak menangani," papar H Samsul Bahri.
Mengenai potensi money politik, menurut H Samsul Bahri sangat terbuka sekali. Apalagi pasca pandemi, ekonomi masyarakat lumayan sulit. Hanya saja pihaknya berkeyakinan, itu hanya berlaku untuk sebagian kecil masyarakat.
" Berdasarkan data survey yang kita kantongi, masyarakat Dumai yang menolak money politik sangat tinggi mencapai angka 50 persen lebih. Yang memilih karena program mencapai 20 persen lebih. Artinya, masyarakat kita sudah cerdas dalam berpolitik. Kalaupun ada, tak lebih dari 3 persen yang masih ingin diberi uang," jelas H Samsul Bahri.
Terakhir disampaikan H Samsul Bahri, pihaknya akan memberikan bonus kepada siapa saja yang berhasil menangkap atau mengungkap kasus money politik di Pilkada Dumai 2020. Bonus itu sebagai apresiasi terhadap orang-orang yang peduli terciptanya Pilkada Bersih.
" Kita sudah siapkan bonus. Ini semua kita lakukan dalam rangka memberikan pendidikan politik yang baik. Masyarakat jangan mau lagi diiming-imingi uang tidak seberapa, karena pembangunan daerah yang akan menjadi korbannya. Calon yang melakukan politik curang dengan pola main uang, pasti punya niat tidak bagus," tegas H Samsul Bahri.(*)