Kata JK, Rizieq Shihab Disebut Isi Kekosongan Pemimpin Islam
RIAU24.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau biasa disapa JK menanggapi tentang peristiwa kepulangan pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Shihab serta kerumunan massa pendukungnya di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir dari Tempo.co, Senin, 23 November 2020, dia berpendapat, kembalinya Rizieq yang disambut ingar-bingar ribuan pendukungnya itu patut mendapat perhatian. JK mengatakan jika Rizieq telah mengisi kekosongan pemimpin Islam akibat absennya figur yang menyuarakan amar ma'ruf nahi munkar.
"Di situ Habib Rizieq masuk dengan jumlah pengikut yang luar biasa besar," kata dia.
Dia menambahkan, partai-partai Islam yang wasathiyah, moderat, diharapkan mengusung amar ma'ruf nahi munkar. Namun, semuanya pragmatis saja. Kata JK, NU dan Muhammadiyah, tentu sibuk dengan dakwah dan upaya sosial. Maka itu, upaya mengisi kepemimpinan pun berkurang dan di situ lah sosok Rizieq hadir.
"Kita jangan hanya asyik berdakwah, tapi juga menyuarakan amar ma'ruf nahi munkar. Ini karena kita asyik berpolitik, akhirnya ada kekosongan yang diisi oleh Habib Rizieq," kata dia lagi.
Menurut JK, tidak ada yang salah dalam kondisi tersebut. Tapi, ia berharap organisasi-organisasi Islam perlu tetap bergerak dalam bidang amar ma'ruf nahi munkar. Selain itu mengkonsolidasi organisasi-organisasi lain supaya memiliki figur alternatif.
Kepulangan Rizieq yang disambut ribuan pendukungnya, JK menilai tidak perlu dikhawatirkan selama bergerak dalam damai. Hanya, kata JK, salahnya karena itu terjadi saat pandemi dan melanggar aturan.
Ia lantas membandingkan dengan aksi 411 dan 212 (Aksi Bela Islam II dan III) yang sama-sama diikuti massa.
"Itu kan massa yang sama. Jauh lebih besar massa aksi 212 dibanding kemarin. Tapi, masalahnya, yang dilanggar adalah protokol kesehatan dan UU Kekarantinaan Kesehatan," jelas JK.