Grammy Awards Yang Tidak Bebas Dari Stigma Rasisme
Setelah itu, Beyonce kembali harus menerima kekalahan dari Adele pada 2017. Begitu juga dengan Frank Ocean yang kalah dari Mumford and Sons dan Kendrick Lamar yang kalah dari Daft Punk.
Kabarnya rasisme di dunia Grammy terus berkembang setiap tahun. Dilihat dari beberapa contoh di atas, terbentuk pola bahwa musisi kulit hitam selalu kalah dari musisi kulit putih dalam pertunjukan ini.
Tyler, Sang Pencipta, juga melontarkan tuduhan rasisme. Dia berkata, menyebut 'Urban' di salah satu nominasinya seperti mengatakan 'Nigga' secara halus. "Sungguh menyebalkan ketika saya - orang-orang seperti saya melakukan campuran genre, mereka selalu memasukkannya ke dalam kategori Urban."
Rasisme sistemik dalam Grammy Awards terus menjadi buah bibir di mana penggemar tidak menerima kenyataan bahwa artis idola mereka tidak mengantongi nominasi. Penyanyi kulit putih selalu dianggap 'merebut' apa yang seharusnya menjadi milik musisi kulit hitam.
Namun di sisi lain, kualitas musik musisi juga harus diperhatikan. Baik album self-titled Bon Iver dan Pink Friday Nicki Minaj sama-sama bagus dan pantas mendapat kritik positif. The Grammy angkat suara terkait tudingan yang kerap beredar di internet setiap tahun. Ketika ditanya tentang kekalahan Beyonce di tahun 2017, Neil Portnow selaku Presiden Recording Academy menjawab:
"Tidak, saya kira tidak ada masalah balapan sama sekali," ujarnya kepada Pitchfork, Kamis, 26 November.