Dokter Diego Maradona Diselidiki Untuk Kasus Pembunuhan yang Tidak Disengaja
RIAU24.COM - Dunia berduka ketika legenda sepak bola, Diego Maradona, meninggal pada usia 60 tahun setelah menderita serangan jantung di rumahnya di Bueno Aires pada 26 November.
Menurut CNN, serangan jantung Maradona disebabkan oleh gangguan listrik yang menyebabkan jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak. Ini terjadi setelah menjalani operasi yang berhasil pada bekuan darah otak pada awal November dan harus dirawat karena ketergantungan alkohol, lapor BBC.
Dalam kabar terbaru yang mengejutkan, ahli bedah Diego Maradona, Leopoldo Luque, sedang diselidiki karena pembunuhan yang tidak disengaja setelah Dalma, Gianinna, dan Jana dari putri Maradona menyampaikan kekhawatiran atas perlakuan yang diterima ayah mereka, Channel News Asia melaporkan.
Luque menanggapi klaim ini dengan mengatakan bahwa dia telah melakukan semua yang dia bisa lakukan sampai yang tidak mungkin dan bahwa dia bahkan melihat Maradona sebagai ayah dan bukan pasien.
Polisi menggerebek rumah dan klinik Luque pada hari Minggu (29 November) pagi saat mereka mencoba untuk memastikan apakah ada kelalaian dalam perawatan medis Maradona. Penggerebekan ini terjadi setelah anggota keluarga Maradona dilaporkan memberi tahu penyelidik bahwa mereka telah menyaksikan perkelahian antara Maradona dan Luque.
Namun, Luque mengatakan interaksi seperti ini adalah normal antara dokter dan pasiennya. “Apa yang saya jelaskan kepada Diego sulit. Berkali-kali dia memecat saya. Dan kemudian dia akan menelepon saya kembali, ”kata Luque. Dia bahkan menambahkan bahwa dia bangga dengan semua yang telah dia lakukan dan TIDAK ADA yang dia sembunyikan.