Putin: Rusia Siap Ladeni AS untuk Perlombaan Senjata Baru
RIAU24.COM - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia sebenarnya sudah enggan terlibat dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat (AS). Namun, dia menegaskan Moskow tidak takut dan siap untuk meladeni tantangan seperti itu.
Dalam konferensi pers akhir tahun tahunannya pada Kamis (17/12/2020), pemimpin Kremlin tersebut menyatakan bahwa Moskow akan memastikan diri untuk mempertahankan statusnya sebagai kekuatan militer global.
Dia ditanya apakah, jika Moskow dan Washington gagal memperbarui Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru sebelum berakhir pada Februari, itu akan menandakan akhir dari gencatan senjata antara kedua negara.
"Perlombaan senjata sudah dimulai," jawab Putin, seperti dikutip Russia Today. "Setelah AS menarik diri dari perjanjian pertahanan nuklir, itulah yang sebenarnya terjadi," lanjut dia.
"Negara mereka sekarang sedang membangun payung untuk melindungi dirinya sendiri," ujar Putin. "Anda harus memiliki sistem pertahanan rudal, atau senjata yang tidak dapat dihalangi oleh pertahanan rudal. Itu terjadi dengan senjata hipersonik, termasuk pesawat peluncur Avangard (Vanguard)."
Presiden Putin telah meluncurkan senjata itu salah satu yang paling canggih dari jenisnya pada tahun 2018. Pada saat itu, dia mengatakan kepada wartawan; "Rudal hipersonik telah dikembangkan sebagai tanggapan atas penyebaran sistem pertahanan rudal strategis AS, yang, di masa depan, akan mampu menetralkan secara virtual, menghilangkan semua potensi nuklir kami."