Isu Reshuffle Kabinet Kian Santer, 5 Sekjen Partai Koalisi Jokowi Ngumpul di Kantor PKB, Pengamat Sebut Cari Perhatian Agar Masuk Hitungan
RIAU24.COM - Kabar tentang Presiden Jokowi yang akan melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju, saat ini kian santer terdengar. Sejumlah menteri disebut-sebut bakal terlempar dari kabinet, karena kinerjanya dinilai tak memuaskan.
Tampaknya, isu ini mendapat respon serius dari sejumlah partai politik yang tergabung dalam koalisi pendukung Jokowi. Hal itu pula yang diduga menjadi penyebab berkumpulnya lima orang sekjen partai koalisi Jokowi. Pertemuan itu digelar di kantor Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Rabu (16/12/2020) malam kemarin.
Menyikapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, pertemuan para sekjen parpol itu adalah sebagai sebuah manuver, agar mendapat perhatian atau dihitung Jokowi saat reshuffle kabinet nanti.
"Soal 5 sekjen berkumpul di PKB, itu hal biasa. Bermanuver agar bisa dihitung Jokowi," lontar Ujang, Jumat 18 Desember 2020 di Jakarta.
Untuk diketahui, para sekjen parpol yang ikut berkumpul ketika itu adalah Sekjen PKB, Perindo, PKPI, PSI, dan Hanura.
Menurut Ujang, dalam kondisi seperti saat ini, di mana Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet, manuver dari partai politik merupakan hal wajar.
Namun hasilnya akhirnya tetap tergantung pada keputusan kepala negara dalam mengakomodir kawan koalisi.
"Saat ini memang terlalu banyak kepentingan bermain. Terlalu banyak yang ingin cawe-cawe urusan menteri. Bisa sulit dan bisa juga mudah bertemu Jokowi," ujar pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Sebelumnya, Sekjen Perindo, Ahmad Rofiq, menjelaskan pertemuan sengaja dilakukan di kantor PKB untuk sekalian memberi ucapan selamat kepada Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang resmi menjadi anggota DPR antar waktu.
Namun ia tak menampik, mereka juga membicarakan mengenai rencana perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo.
“Memberikan selamat atas dilantiknya anggota dewan, kita juga update tentang perkembangan politik terakhir,” ujarnya ketika itu. ***