Facebook Akan Memberi Tahu Pengguna yang Menyukai atau Membagikan Informasi yang Salah Tentang COVID-19
RIAU24.COM - Kesalahan informasi seputar Covid-19 telah menjadi perhatian sejak pandemi dan raksasa media sosial telah memfokuskan sebagian besar sumber daya mereka dari waktu ke waktu untuk mengekang penyebarannya di platform mereka.
Facebook mengambil langkah lain ke arah ini dengan memberi tahu pengguna yang menyukai, berbagi, atau mengomentari kiriman yang salah informasi. Raksasa teknologi itu berencana memberantas misinformasi terkait Covid-19 yang tersebar di antara penggunanya melalui langkah ini. Notifikasi baru akan dikirim langsung ke pengguna yang dimanjakan dengan kiriman seperti itu, sedangkan kiriman itu sendiri akan dihapus dari Facebook. Perkembangan tersebut telah dilaporkan dalam laporan terbaru dari Fast Company.
"Perusahaan sekarang akan mengirim pemberitahuan kepada siapa saja yang menyukai, berkomentar, atau membagikan informasi yang salah tentang Covid-19 yang telah dihapus karena melanggar persyaratan layanan platform," kata laporan itu pada hari Selasa.
Notifikasi yang akan diterima pengguna, akan berbunyi: "Kami menghapus postingan yang Anda suka yang memiliki informasi palsu dan berpotensi membahayakan tentang Covid-19." Perusahaan kemudian akan mencoba menghubungkan pengguna dengan sumber lain yang dapat dipercaya untuk informasi tersebut.
Semua pengguna yang berinteraksi dengan kiriman palsu yang kemudian dihapus, akan menerima notifikasi. "Jika pengguna mengklik notifikasi, mereka akan dibawa ke halaman landing dengan screenshot dari postingan tersebut dan penjelasan singkat mengapa itu dihapus," jelas laporan tersebut.
Halaman yang dialihkan bahkan akan menawarkan tindakan tindak lanjut kepada pengguna. Ini akan mencakup opsi untuk berhenti berlangganan dari grup yang memposting informasi palsu atau untuk "melihat fakta" tentang Covid-19.
Ini adalah upaya terbaru raksasa media sosial itu untuk mengendalikan misinformasi di platformnya. Sebelumnya, Facebook mengumumkan bahwa mereka tidak akan mendukung iklan apa pun yang menggambarkan klaim palsu tentang vaksin Covid-19. Pertarungan serupa melawan kesalahan informasi seputar vaksin yang disebarkan melalui pengguna juga sedang berlangsung.