Berkat RAPP, Candra Jadi Peternak Madu Kelulut yang Sukses
"Saat saya dan beberapa teman saya yang juga Pertenak Madu kelulut minta ingin belajar di Selangor Malaysia. Karena di sanalah daerah terbaik berternak kelulut. Maka kami berangkat melakukan studi banding ke Selangor Malaysia. Sejak saat itu panen Madu kelulut kami meningkatkan. Dan sampai saat ini, Madu Kelulut dapat meningkatkan ekonomi kami masyarakat Lalang," ungkapnya.
Ia menceritakan bahwa dirinya setiap panen mendapatkan 20 kilo kalau dikali Rp500 ribu sudah berapa untung yang didapatnya. Dari penjualan madu lebah yang ia miliki dikumpulkan uangnya untuk membeli penambahan batang sarang kelulut.
Bupati Siak Alfedri berharap, kedepan budidaya madu kelulut dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi usaha peningkatan ekonomi masyarakat tempatan. “Budidaya madu kelulut ini sangat menguntungkan. Selain manjur dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan, dan juga banyak kegunaan, dari Madu lebah kelulut ini," ungkapnya.
Ia berterimakasih kepada PT RAPP yang sudah peduli kepada para pertenak Madu kelulut yang ada di Kampung lalang. Ia sangat mengapresiasi perusahaan terbesar di Riau tersebut, yang sangat peduli terhadap ekonomi masyakat kabupaten Siak.
"Kepedulian ini patut diapresiasi. Ini bukti RAPP perhatian kepada masyarakat melalui program bantuan yang telah diberikan, misalnya terkait budidaya madu kelulut dan pengemasan beras lokal tempatan,” sebut Alfedri.
Bupati juga mengaku sangat bangga karena saat ini Kampung lalang sudah menjadi tempat belajar bagi warga dari kabupaten lain. Hal ini membuktikan bahwa lebah kelulut sudah menjadi komoditi unggul di kabupaten Siak. ''Ini juga berkat peran dari pemerintah Kabupaten Siak dan RAPP yang memberikan dukungan kepada warga kami. Saat ini sudah banyak warga yang mulai beternak lebah kelulut. Semoga bisa menginspirasi pihak lain,'' ungkapnya.