Tak Disangka, Ternyata Seperti Ini Gawatnya Kasus Corona di Wuhan, Coba Simak
RIAU24.COM - Kota Wuhan di China, sudah menarik perhatian masyarakat dunia saat virus Corona Covid-19 pertama kali merebak di kawasan itu, tahun 2019 lalu. Namun pada penghujung tahun 2020, Wuhan kembali mendapat sorotan setelah pandemi serupa kembali terulang.
Infeksi Covid-19 diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2020 dengan wabah pertama terkait dengan pasar makanan laut di sana. Namun yang tak disangka-sangka, jumlah penduduk yang terinfeksi saat ini, diperkirakan tiga kali lebih tinggi dari angka resmi yang dirilis pemerintah setempat.
Temuan itu merupakan hasil studi yang dilakukan para peneliti di China. Dalam jurnal yang diterbitkan PLOS Neglected Tropical Disease, Kamis (7/1/2021), sepanjang Maret hingga Mei 2020, telah diambil sampel darah dari lebih 60 ribu orang sehat dari seluruh lokasi di China.
Hasilnya, ditemukan bahwa sebanyak 1,68 persen sampel darah dari masyarakat Wuhan, mengandung antibodi SARS-COV-2 sebanyak 1,68 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di China, seperti Provinsi Hubei 0,58 persen dan 0,38 persen di seluruh daratan China.
Dilansir detik yang mengutip reuters, Jumat 8 Januari 2021, dengan total populasi Wuhan lebih dari 10 juta, para peneliti memperkirakan sebanyak 168 ribu penduduk di sana telah terinfeksi. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah resmi yang tercatat di pemerintah, yakni sebanyak 50.340 pasien.
Bahkan, sebuah studi terpisah yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China akhir bulan lalu menyebutkan tingkat "seroprevalensi" di Wuhan, persentase populasi dengan antibodi, bahkan lebih tinggi yaitu 4,43 persen, menyiratkan bahwa sekitar setengah juta orang di kota itu bisa saja terinfeksi.