Iran dan Korea Selatan Membahas Dana yang Dibekukan Karena Kapalnya Tetap Disita
RIAU24.COM - Menteri luar negeri Iran telah memberi tahu delegasi Korea Selatan yang sedang berkunjung bahwa masalah "teknis" dari sebuah kapal yang disita oleh pasukan Iran akan ditangani oleh pengadilan negaranya, saat dia menyerukan pemblokiran dana beku miliaran dolar.
Selama pertemuannya pada hari Senin dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun, Mohammad Javad Zarif mengatakan Iran terutama peduli tentang mengakses sekitar $ 7 miliar dalam aset yang terikat di bank-bank Korea Selatan karena sanksi Amerika Serikat untuk meringankan efek pandemi virus corona.
"Tindakan ilegal bank-bank Korea Selatan telah secara signifikan memperburuk pandangan orang Iran terhadap negara [Korea Selatan] dan telah merusak reputasinya," kata Zarif, menurut kementerian luar negeri.
Diplomat Korea Selatan itu terbang ke Teheran pada hari Minggu untuk bergabung dengan delegasi yang telah tiba minggu lalu setelah penyitaan MT Hankuk Chemi yang berbendera Korea Selatan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran karena "pencemaran lingkungan".
Zarif mengatakan kasus itu "sedang ditinjau dalam kerangka hukum dan yudisial" dan berada di luar tangan pemerintah.
Iran telah membantah tuduhan penyitaan kapal tanker dan 20 awaknya di Teluk sama dengan penyanderaan, tetapi bersikeras bahwa Korea Selatan telah "menyandera" uang Iran selama lebih dari dua tahun karena sanksi AS.