Afghanistan Menyelidiki Serangan Udara Nimroz yang Menewaskan Warga Sipil
Pada Minggu, kerabat para korban membawa jenazah ke ibu kota provinsi, Zaranj, untuk membuktikan bahwa almarhum bukan pejuang Taliban dan menuntut keadilan. Presiden Ashraf Ghani pada hari Senin mengatakan dia "sangat sedih" dengan korban sipil dalam serangan udara tersebut dan mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh.
Namun dia menyalahkan Taliban karena bertanggung jawab atas korban jiwa. "Taliban dan kelompok teroris lainnya sering menggunakan rumah orang sebagai tameng dan menjadi penyebab utama kemalangan selama perang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pertumpahan darah terbaru memicu seruan internasional untuk penyelidikan atas serangan itu.
"Kami menyerukan penyelidikan penuh dan jika perlu untuk akuntabilitas dan keadilan," kata kedutaan Prancis di Kabul di Twitter.
Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Oktober bahwa 2.117 warga sipil tewas dan 3.822 lainnya cedera dalam sembilan bulan pertama tahun 2020.
Laporan tersebut mengatakan sekitar 8 persen dari korban sipil selama periode itu disebabkan oleh serangan udara Afghanistan.