Total Sudah 74 Kantong Jenazah Berhasil Dievakuasi Tim Gabungan dari Pesawat Sriwijaya Jatuh
RIAU24.COM - JAKARTA - Jumlah bagian tubuh (body remain) yang berhasil dikumpulkan Tim SAR pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hingga malam ini, Senin (11/1) pukul 22.30 WIB, sebanyak 74 kantong jenazah.
Sedangkan potongan besar material pesawat sebanyak 24 dan serpihan kecil sebanyak 16 kantong.
"Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Posko Terpadu JICT, Tanjung Priok.
Bagus menyampaikan, untuk temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan 1 kantong dari KRI Tjiptadi.
Seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.
Adapun jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 RIB, 3 helikopter, dan 33 ambulan.
Sementara itu, kata Bagus, rencana operasi hari ke 4, Rabu (12/1) masih sama. Yaitu SAR Unit (SRU) udara tetap melaksanakan pencarian di tiga sektor.
"Seperti hari ini, SRU udara saat melaksanakan searching menemukan debris atau serpihan kecil badan pesawat di permukaan laut yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh SRU laut," katanya.
Sementara area permukaan dibagi dalam 6 sektor. Perluasan area pencarian tersebut diperlukan mengingat sebagian serpihan pesawat maupun bagian tubuh korban hanyut terbawa arus.
Untuk SRU bawah laut, tetap melaksanakan penyelaman di area jatuhnya pesawat.
Operasi SAR pada malam hari juga tetap dilaksanakan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan underwater seperti Side Scan Sonar, Multibeam Echosounder (MBES), Ping Locator, dan Remotely Operated Vehicle (ROV).
Jika menemukan obyek pencarian, maka akan diberikan tanda berupa koordinat dan visual. Esok harinya, marking itu menjadi titik penyelaman tim gabungan penyelam untuk memastikan dan proses evakuasinya.
"Saya juga menginformasikan, untuk pencarian blackbox, Basarnas mendukung dan bekerja sama dengan KNKT masih melanjutkan pencariannya, dan malam ini kita melibatkan satu lagi KN Baruna Jaya dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)," terangnya.