Ternyata, Gempa di Sulbar Bukan yang Pertama, yang Terdahulu Bahkan Lebih Dahsyat, Begini Gambarannya
RIAU24.COM - Dalam dua hari berturut-turut, gempa bumi dahsyat menghantam dan meluluhlantakkan wilayah Majene dan Mamuju, di Sulawesi Barat. Ternyata, gempa yang terjadi saat ini, bukanlah yang pertama kali melanda kawasan itu. Pada tahun 1969 silam, kejadian serupa juga pernah terjadi.
Bahkan kondisinya lebih dahsyat lagi. Saat itu, gempa juga menimbulkan gelombang tsunami.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.
Seperti diketahui, gempa besar pertama terjadi pada hari Kamis 14 Januari 2021 dengan kekuatan 5,9 magnitudo. Sedangkan pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 waktu setempat, kembali terjadi gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo
Terkait dua kejadian itu, Daryono mengatakan, pusat gempa yang terjadi saat ini berdekatan dengan pusat gempa yang terjadi pada tahun 1969 lalu.
“Apa yang terjadi di Majene saat ini berkaitan dengan pengulangan gempa di wilayah yang sama. Pada 1969, tanggal 23 Februari, dibangkitkan sumber gempa yang sama yaitu dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km,” terangnya, seperti dilansir dari sindonews Senin 18 Januari 2021.
Bahkan ketika itu, gempa tersebut memicu timbulnya gelombang tsunami. Gempa kala itu juga menelan korban sebanyak 64 jiwa, 97 orang terluka dan 1.287 rumah rusak.
“Gempa 1969 itu memicu terjadinya gempa besar, tetapi dengan episenter di laut saat itu, maka timbul tsunami. Timbul tsunami 4 meter di Pelattoang, dan di Parasangan dan Paili tingginya 1,5 meter,” ungkapnya lagi.
Dari analisa BMKG, Daryono kemudian menjelaskan, gempa yang terjadi di Sulbar adalah berstruktur sesar naik.
“Ada 3 yang kita kenali sumbernya, dengan mekanisme sumber yang sama, fold thrust belt. Gempa ini memiliki kesamaan dengan gempa yang terjadi masa lalu terkait dengan Mamuju thrust. Kalau kita lihat sumber gempa ini, struktur sesar naik Mamuju seperti ini,” tutupnya. ***