Kiat PTPN V Pertahankan Ekonomi Petani Plasma yang Direplanting
"Saya melihat bahwa strategi menggabungkan perkebunan sawit dengan peternakan sapi di lahan masyarakat akan membawa manfaat cukup besar, mulai dari manfaat ekonomi, pangan, hingga pupuk," kata Jatmiko.
Jatmiko yang juga ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Provinsi Riau itu berharap program ini berjalan dengan baik. PTPN V, kata dia, akan terus memberikan pendampingan kepada para petani dalam upaya mengembangkan peternakan sapi tersebut.
"Secara garis besar, saya berharap program ini berhasil, menjadi nilai tambah ekonomi bagi para petani serta mendorong kabupaten Siak sebagai salah satu sentra perkebunan sawit dan peternakan sapi di Riau," harapnya.
Sementara itu, Ketua kelompok tani Tunas Muda, Setyono, mengatakan para petani sawit yang mengikuti program itu sejatinya telah melakukan peternakan sapi secara mandiri sebelumnya. Dengan adanya program itu, dia menyebutkan ekonomi petani akan lebih terjaga selama replanting dan para petani mendapatkan tambahan sapi berupa jenis sapi bali. Sapi bali dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan seperti tingkat adaptasi dan fertilitas tinggi serta daging yang lebih tebal.
Setyono merincikan, dana Rp1 miliar yang didapat tidak seluruhnya digunakan untuk membeli sapi, melainkan juga digunakan untuk mendirikan kandang, serta perawatan perkebunan sawit milik para petani yang melaksanakan peremajaan.
"Saat ini sudah ada 50 ekor sapi bali yang kita beli. Sapi-sapi tersebut kita bagikan kepada para petani anggota," ujarnya.