Sejarah Kudeta Militer Myanmar
RIAU24.COM - Aksi kudeta militer Myanmar terhadap pemerintahaan sipil yang sah terjadi di awal Februari 2021 bukan baru kali pertama terjadi.
Tahukah jika Kudeta Jenderal Min Aung Hlaing terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi merupakan untuk yang kesekian kalinya terjadi dikutip dari tirto.id, Senin, 8 Februari 2021.
Aksi kudeta militer pertama terjadi pada 1962, ketika Jenderal Ne Win merebut mandat pemerintahan dari Perdana Menteri U Nu yang berkuasa sejak 1948 saat Myanmar masih bernama Burma.
Seiring berjalannya waktu elite politiknya berguguran. Salah satunya menimpa PM Aung San yang ditembak mati oleh sekelompok pemuda bersenjata.
Belum lagi carut-marut pertikaian politik, macetnya kebijakan pemerintah, berbagai bentuk pemberontakan serta ekonomi yang merosot menjadi alasan utama di balik kudeta perdana tersebut.
Sejak saat itu atau tepatnya Maret 1962, Burma resmi dalam kendali rezim militer Jenderal Ne Win dan Dewan Revolusi, di bawah Burma Socialist Program Party (BSPP). Selepas Jenderal Ne Win pensiun dari pucuk kepemimpinan partai pada Juli, dia digantikan oleh Jenderal Sein Lwin.
Sayang, dia dianggap sebagai tokoh yang selama ini brutal terhadap gerakan pro-demokrasi. Tak lama, Sein Lwin mundur digantikan oleh tokoh sipil yang dekat dengan militer, Dr. Maung Maung.
Dr. Maung juga tidak bertahan lama, sebulan setelahnya terjadi kudeta internal militer dilakukan oleh Jenderal Saw Maung. Dia lalu mendirikan Badan pemerintahan baru yakni State Law and Order Restoration Committee (SLORC).
Semenjak SLORC berkuasa, Burma berganti nama menjadi Myanmar. SLORC juga mengizinkan pelaksanaan pemilu multi-partai pada 1990.